TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Jumat, 16 April 2021, menanda-tangani sebuah perintah untuk membatasi jumlah penerimaan pengungsi pada tahun ini. Biden hanya membuka quota 15 ribu pengungsi atau lebih sedikit di banding era Donald Trump.
Jumlah itu jauh dari harapan pengacara para pengungsi dan anggota parlemen Partai Demokrat yang berharap batasan penerimaan pengungsi bisa dinaikkan sampai 62.500 orang.
Wakil Presiden AS, Joe Biden, kiri, bersama putranya, Hunter, menonton pertandingan bola basket di Duke Georgetown NCAA di Washington, 30 Januari 2010. Hunter Biden dikeluarkan dari Angkatan Laut karena hasil tes narkoba menyatakan ia positif menggunakan kokain. AP/Nick Wass
Derasnya kritik yang masuk, membuat Gedung Putih menyatakan Presiden Biden akan menyusun rencana akhir untuk meningkatkan batas pengungsi yang akan diterima Amerika Serikat sesuai tahun fiskal yang jatuh pada 15 Mei 2021.
Biden meminta agar jumlah pengungsi dibatasi menjadi 15 ribu orang, mengejutkan kelompok-kelompok advokasi yang sangat ingin Biden membuat revisi kebijakan soal pengungsi yang diterbitkan pada era Trump. Trump dulu telah menentukan batasan jumlah imigran yang bisa diterima Negara Abang Sam itu. Namun jumlah 15 ribu pengungsi yang ditetapkan Biden, bahkan lebih rendah dari aturan Trump.
Di Amerika Serikat, program penerimaan pengungsi berbeda dengan sistem suaka yang diberikan pada migran. Dalam program penerimaan pengungsi, posisi si pengungsi masih berada di luar wilayah Amerika Serikat dan mereka baru masuk negara Abang Sam tersebut ketika sudah mendapat izin dari otoritas.
Sedangkan migran adalah mereka yang tiba lebih dulu di wilayah perbatasan Amerika Serikat, baru mengajukan permohonan suaka.
Biden yang naik jabatan menjadi Presiden Amerika Serikat pada Januari 2021 lalu, telah memberikan sinyalemen akan menaikkan batasan jumlah pengungsi untuk tahun fiskal 2021 yang akan berakhir pada 30 September 2021. Namun Biden telah menunda untuk melakukan hal tersebut.
Sumber di pemerintah Amerika Serikat menyebut Biden tampak berhati-hati karena waswas dengan naiknya jumlah migran yang tiba di perbatasan Amerika Serikat dengan Meksiko dalam beberapa bulan terakhir. Biden tidak mau Amerika Serikat terlalu terbuka atau bersikap lunak.
Baca juga: Tanggapi Penembakan di FedEx, Joe Biden Sebut Kekerasan Bersenjata Api Epidemi
Sumber: Reuters