TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Vietnam (Kemenkes) menyerukan agar imunisasi vaksin virus corona di negara itu dipercepat karena tanggal kadarluarsa dari pengiriman pertama di bawah program Covax sudah semakin dekat.
Vietnam memulai imunisasi massal vaksin virus corona pada akhir bulan lalu. Negara itu telah melakukan imunisasi pada sekitar 73 ribu orang, padahal sudah menerima hampir 1 juta dosis vaksin virus corona AstraZeneca. Dari jumlah itu, sebanyak 800 ribu dosis vaksin, diperoleh lewat program Covax.
“Vaksin AstraZeneca punya masa berlaku selama enam bulan, namun pengiriman pertama ke Vietnam dilakukan pada 1 April 2021 di bawah skema Covax sehingga Vietnam memiliki sisa waktu dua bulan lagi sebelum masuk ke masa kadaluarsa,” demikian keterangan Kementerian Kesehatan Vietnam, Jumat, 16 April 2021.
Seorang spesialis medis yang mengenakan jas pelindung mengambil sampel darah dari bocah lelaki yang telah kembali setelah bepergian ke Da Nang, di pusat pengujian cepat untuk penyakit virus corona (Covid-19) di luar Hanoi, Vietnam 30 Juli 2020. [REUTERS / Kham]
Dengan begitu, Vietnam harus mempercepat inokulasi atau imunisasi massal vaksin virus corona. Tidak boleh ada satu dosis pun yang dibuang karena lewat kadarluarsa.
Kementerian Kesehatan Vietnam meminta kepada 19 titik lokasi pusat imunisasi vaksin virus corona agar menyelesaikan imunisasi vaksin virus corona tidak lebih dari 5 Mei 2021 atau 26 hari sebelum masa kadarluarsa vaksin tiba.
Vietnam dipuji secara global atas keberhasilannya mengatasi pandemi Covid-19 dengan cara melakukan tes massal virus corona dan memberlakukan aturan yang ketat untuk pencegahan penyebaran virus corona, termasuk karantina terpusat.
Di negara itu, ada 2.800 kasus positif Covid-19 sejak wabah virus corona terjadi di sana. Dari jumlah itu, ada 35 pasien Covid-19 yang berakhir dengan kematian.
Otoritas menargetkan bisa mengimunisasi vaksin virus corona sampai 70 persen dari populasi Vietnam. Untuk mencapai target itu, Vietnam membutuhkan total 150 juta dosis vaksin virus corona, baik itu melalui pembelian secara langsung maupun lewat skema Covax.
Baca juga: Tak Tahu Kalau Positif Covid-19, Pramugara Vietnam Airlines Sebarkan Virus
Sumber: Reuters