Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Marah Disebut Diktator, Erdogan Tuduh Perdana Menteri Italia Kurang Ajar

image-gnews
Presiden Turki Tayyip Erdogan berpidato di depan anggota parlemen dari Partai AK (AKP) yang berkuasa selama pertemuan di parlemen Turki di Ankara, Turki, 10 Februari 2021. [Murat Cetinmuhurdar / PPO / Handout via REUTERS]
Presiden Turki Tayyip Erdogan berpidato di depan anggota parlemen dari Partai AK (AKP) yang berkuasa selama pertemuan di parlemen Turki di Ankara, Turki, 10 Februari 2021. [Murat Cetinmuhurdar / PPO / Handout via REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Rabu menuduh Perdana Menteri Italia Mario Draghi berperilaku kurang ajar dan tidak hormat setelah dia menyebut pemimpin Turki itu diktator.

Pekan lalu, Mario Draghi mengatakan Erdogan telah mempermalukan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen selama kunjungannya ke Ankara pada 6 April.

Von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel bertemu Erdogan di Ankara minggu lalu dan menyampaikan keprihatinan Uni Eropa tentang catatan Turki tentang hak asasi manusia, dikutip dari Reuters, 15 April 2021.

Erdogan dan Michel segera duduk sementara von der Leyen, yang pangkat diplomatiknya sama dengan kedua orang itu, dibiarkan berdiri.

Presiden Recep Tayyip Erdogan (tengah kanan) menerima Presiden Dewan Eropa Charles Michel (tengah kiri) dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen (kiri) di Kompleks Kepresidenan di Ankara, Turki, 6 April 2021.[Delegasi UE untuk Turki/Daily Sabah]

Gambar resmi menunjukkan Ursula von der Leyen duduk di sofa di seberang Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.

"Saya sangat tidak senang atas penghinaan yang harus diterima Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen," kata Draghi, yang juga mantan kepala Bank Sentral Eropa (ECB), Al Jazeera melaporkan.

"Dengan diktator ini, sebut saja mereka apa adanya...seseorang harus jujur dalam mengungkapkan ide dan pandangannya yang berbeda tentang masyarakat," ujar Draghi.

Pejabat Turki menolak telah menghina Ursula von der Leyen, dengan mengatakan mereka menerapkan instruksi protokol yang diterima dari Brussel, TRT World melaporkan.

Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi berbicara selama konferensi pers di kantor pusat ECB di Frankfurt, Jerman 13 Desember 2018. [REUTERS / Kai Pfaffenbach]

Dalam komentar publik pertamanya tentang masalah ini, Erdogan mengatakan pada sebuah acara di Ankara bahwa Draghi telah merusak hubungan antara Turki dan Italia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengatakan Perdana Menteri Italia itu tidak memiliki legitimasi demokratis untuk membuat kritik semacam itu.

"Pernyataan yang dibuat oleh perdana menteri Italia adalah sangat tidak sopan dan tidak hormat," kata Erdogan.

Mario Draghi, mantan presiden Bank Sentral Eropa, menjabat perdana menteri bukan dalam pemilihan tetapi direkrut oleh presiden Italia pada Februari untuk memimpin pemerintahan baru setelah koalisi sebelumnya runtuh di tengah pertikaian partai.

Hubungan antara sekutu NATO Turki dan Italia sebagian besar positif dalam beberapa tahun terakhir, dan mereka telah mengadakan pembicaraan tentang konflik di Libya, ketegangan di Mediterania timur, dan kerja sama pertahanan.

Tetapi hubungan yang lebih luas antara Ankara dan UE telah lama tegang, terutama setelah kudeta yang gagal di Turki pada 2016 memicu tindakan keras yang menyebabkan penangkapan ribuan orang.

"Di saat kami berharap hubungan Turki-Italia bisa mencapai titik yang baik, dengan membuat pernyataan ini, pria bernama Draghi ini sayangnya telah merusak hubungan di antara kami," katanya.

"Anda menjabat perdana menteri karena ditunjuk, bukan terpilih. Agar Anda dapat membuat pernyataan seperti itu tentang Tayyip Erdogan, Anda harus terlebih dahulu mengetahui sejarah Anda sendiri. Tetapi, kami melihat bahwa Anda tahu sejarah Anda sendiri," kata Erdogan, yang tampaknya menyamakan Mario Draghi dengan diktator fasis Italia Benito Mussolini.

Baca juga: Turki Mengecam Perdana Menteri Italia

REUTERS | AL JAZEERA | TRT WORLD

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

10 jam lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

13 jam lalu

Danau Como, Italia. Unsplash.com/Lewis J Goetz
Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian


Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

1 hari lalu

Reruntuhan Pemandian Kuno Caracella di Roma, Italia (Pixabay)
Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

2 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

3 hari lalu

Dua kapal frigat FREMM rencananya akan dibangun di Indonesia dengan bantuan Fincantieri sebagai bagian transfer of technology, sedangkan empat kapal frigat FREMM akan dibangun di Fincantieri di Italia. Navalnews.com
Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

3 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

4 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

5 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut


Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

7 hari lalu

R. Budi Hartono dan Michael Hartono menempati posisi pertama daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia versi Forbes dengan kekayaan sebesar USD 38,8 miliar atau Rp 555,8 triliun. Hartono Bersaudara mendapatkan sebagian besar kekayaan dari investasi di BCA. Tetapi, akar kekayaan mereka berasal dari usaha rokok Djarum yang dimulai oleh ayah mereka dan sekarang dijalankan oleh putra sulung Budi, Victor Hartono. Selain itu, kepemilikan keluarga ini juga termasuk merek elektronik populer, Polytron, dan real estate utama di Jakarta. Forbes
Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

Klub Sepak Bola Italia, Como 1907 ternyata milik orang terkaya di Indonesia yakni Hartono Bersaudara. Bagaimana kisah pembeliannya saat itu?


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

9 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.