Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korea Selatan Bawa Isu Pembuangan Limbah Fukushima ke Mahkamah Internasional

image-gnews
Pemandangan udara menunjukkan tangki penyimpanan untuk air olahan di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang lumpuh akibat tsunami di kota Okuma, prefektur Fukushima, Jepang 13 Februari 2021, dalam foto ini diambil oleh Kyodo News. [Kyodo News / melalui REUTERS]
Pemandangan udara menunjukkan tangki penyimpanan untuk air olahan di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang lumpuh akibat tsunami di kota Okuma, prefektur Fukushima, Jepang 13 Februari 2021, dalam foto ini diambil oleh Kyodo News. [Kyodo News / melalui REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, menentang rencana Jepang membuang 1 juta ton limbah nuklir Fukushima ke laut. Hal itu menyusul adanya protes dari aktivis lingkungan hidup serta nelayan. Dikutip dari kantor berita Reuters, Moon Jae-in memerintahkan pejabat-pejabatnya untuk mengkaji kemungkinan menggagalkan rencana Jepang via petisi di Mahkamah Internasional.

Di saat bersamaan, administrasi Moon Jae-in juga memanggil Duta Besar Jepang di Korea, Koichi Aiboshi, untuk menghadap. Pertemuan tersebut untuk meminta penjelasan dari Aiboshi soal kenapa Jepang memutuskan membuang limbah nuklir Fukushima ke laut.

"Saya bisa mengatakan bahwa ada banyak kekhawatiran di sini soal keputusan Jepang mengingat lokasi kedua negara (Korea Selatan 0 Jepang) yang berdekatan dan berbagi wilayah perairan yang sama," ujar Moon Jae In, Rabu, 14 April 2021.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, secara terpisah, menyatakan ada banyak negara yang memiliki sentimen sama dengan negeri gingseng itu. Beberapa di antaranya, klaim Korea Selatan, adalah Cina dan Amerika. Menurut kementerian tersebut, berbagai negara khawatir pembuangan limbah ke laut akan membahayakan wilayah perairan di Korea Selatan.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyampaikan pidatonya di depan prototipe jet tempur KF-21 dalam upacara peluncurannya di Sacheon, Korea Selatan, 9 April 2021. Prototipe jet tempur KF-21 Boramae merupakan kelanjutan dari proyek jet tempur bersama Korea Fighter Experimental (KF-X) / Indonesian Fighter Experimental (IF-X) yang diteken Korea Indonesia sejak 2010. Yonhap via REUTERS

Cina membenarkan telah memprotes rencana Jepang. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, khawatir rencana Jepang akan akan menjadi preseden buruk soal pengelolaan dan pembuangan limbah nuklir.

"Lautan itu bukan tempat sampah milik Jepang. Samudra Pasifik itu bukan salurang pembuangan. Tidak seharusnya Jepang meminta seluruh dunia ikut menanggung dampak dari limbah nuklir Fukushima," ujar Zhao Lijian.

Di luar pemerintahan, aktivis lingkungan hidup dan nelayan menggelar demonstrasi untuk mendesak Jepang membatalkan rencananya. Mereka menggelar demonstrasi itu di depan kantor Kedutaan Besar Jepang di Seoul serta depan kantor Konsulat Jepang di Busan dan Jeju.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Koalisi 25 organisasi nelayan Korea Selatan melengkapi unjuk rasa yang ada dengan mengeluarkan pernyataan bersama. Dalam pernyataan tersebut, mereka tidak hanya mendesak pembatalan pembuangan limbah, tetapi juga meminta Korea Selatan memblokir impor makanan laut dari Jepang jika negeri matahari terbit itu lanjut dengan rencananya.

"Industri kami tentu yang terkana dampak paling besar. Publik khawatir soal kemungkinan zat radioaktif mengkontaminasi produk dari laut," ujar ke-25 organisasi nelayan itu.

Koalisi 30 organisasi lingkungan hidup dan anti-nuklir memberikan pernyataan yang lebih keras dibanding para nelayan. Mereka menganggap rencana pembuangan limbah Fukushima sebagai terorisme nuklir. Dan, sebagai bukti banyak orang menentangnya, koalisi itu mengirimkan petisi berisi tandatangan 64 ribu orang yang menolak rencana Jepang.

Jepang, hingga berita ini ditulis, belum memberikan keterangan baru soal pembuangan limbah nuklir Fukushima. Terakhir kali memberikan keterangan, mereka bargumen limbah yang dibuang sudah disaring dan tak berbeda dengan air yang secara rutin dibuang pembangkit nuklir lain.

Baca juga: Jepang Mau Buang 1 Juta Ton Air PLTN Fukushima, Cina dan Korea Selatan Protes

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

13 jam lalu

Tunggal putra Jepang Kento Momota saat ditemui di mixed zone Indonesia Open 2023, Selasa, 13 Juni 2023. TEMPO/Randy
Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

Pebulu tangkis Jepang yang juga dunia dua kali Kento Momota mengumumkan pensiun


Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

1 hari lalu

Orang-orang menikmati bunga sakura di Tokyo, Jepang, 20 Maret 2023. REUTERS/Androniki Christodoulou
Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

Perilaku sekelompok turis asal Indonesia di Jepang mengundang kecaman luas gara-gara perilakunya terhadap bunga sakura yang sedang bermekaran.


Rapper Zico Memandu Acara Musik The Seasons

1 hari lalu

Rapper Korea Selatan Zico. FOTO/instagram
Rapper Zico Memandu Acara Musik The Seasons

Acara The Seasons akan kembali hadir untuk musim terbarunya. Rapper Korea Selatan Zico sebagai pemandu acaranya


LPDP Buka Beasiswa S2 dan S3 di UST Korea Selatan, Ini Syarat dan Jadwalnya

1 hari lalu

LPDP. lpdp.kemenkeu.go.id
LPDP Buka Beasiswa S2 dan S3 di UST Korea Selatan, Ini Syarat dan Jadwalnya

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan memberikan beasiswa S2 dan S3 di The University of Science & Technology Korea Selatan


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

2 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

3 hari lalu

Ilustrasi pasangan berpelukan. shutterstock.com
Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

Tanggal 14 menjadi angka spesial dalam kalender Korea Selatan. Tak hanya Black day, ternyata Korea punya 12 perayaan unik yang berkaitan dengan cinta.


Demi Laga Red Sparks vs Indonesia All Stars, 2 Rekan Megawati Hangestri Tinggalkan TC Timnas Voli Korea

3 hari lalu

Daejeon Red Sparks. (Instagram/@red__sparks)
Demi Laga Red Sparks vs Indonesia All Stars, 2 Rekan Megawati Hangestri Tinggalkan TC Timnas Voli Korea

Red Sparks dipastikan bakal tampil dengan kekuatan penuh dalam laga uji coba melawan Indonesia All Stars pada Sabtu, 20 April 2024.


Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

4 hari lalu

Jalan Nakamise menuju kuil Senso-ji di distrik Asakusa, tempat wisata populer, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 24 Desember 2021. REUTERS/Issei Kato
Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

Perilaku pasangan tersebut yang merusak properti publik di Jepang dianggap mencemarkan nama baik Thailand.


Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

4 hari lalu

Pengunjung menikmati keindahan bunga sakura yang bermekaran di tengah pandemi COVID-19 di Taman Ueno di Tokyo, Jepang 30 Maret 2022. REUTERS/Issei Kato
Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

Jika ingin melihat sakura mekar di Jepang dan menikmati keindahannya, silakan melakukannya secara bertanggung jawab dan ikuti aturannya.


Apa itu Black Day yang Diperingati Setiap 14 April di Korea Selatan

5 hari lalu

Ilustrasi wanita lajang. shutterstock.com
Apa itu Black Day yang Diperingati Setiap 14 April di Korea Selatan

Black day adalah hari yang didedikasikan untuk para jomblo di Korea Selatan.