Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Pemimpin Oposisi Rusia Mau Baca Al-Qur'an: Ingin Perbaiki Diri

image-gnews
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 1 Juli 2019. Pesawat terbang yang membawa tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, 44 tahun terpaksa mendarat darurat di Siberia akibat Navalny mendadak jatuh sakit karena diduga diracun dalam penerbangannya hari ini. REUTERS/Tatyana Makeyeva
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 1 Juli 2019. Pesawat terbang yang membawa tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, 44 tahun terpaksa mendarat darurat di Siberia akibat Navalny mendadak jatuh sakit karena diduga diracun dalam penerbangannya hari ini. REUTERS/Tatyana Makeyeva
Iklan

TEMPO.CO, - Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny, protes karena sipir penjara tidak mengizinkannya membaca Al-Qur'an. Navalny, yang seorang Nasrani, rupanya memiliki alasan tersendiri mengapa ia ingin membaca kitab suci umat Islam.

"Di penjara saya membuat daftar (kegiatan) untuk memperbaiki diri. Salah satu poinnya mempelajari Al-Qur'an dan sunnah nabi," katanya Navalny di akun Instagram seperti dikutip dari Al Araby, Rabu, 14 April 2021.

Navalny menuturkan saat ini setiap orang di Rusia tak henti-hentinya bicara soal Islam dan Al-Qur'an. Namun, menurut dia, 99 persen dari apa yang dibicarakan orang-orang tentang Al-Qur'an dan Islam tidak masuk akal. "Saya telah memutuskan akan menjadi juara Al-Qur'an dari politikus nonmuslim Rusia," ucap dia.

Ia berujar pernah membaca Al-Qur'an sebelumnya namun tidak memahami isinya karena berbahasa Arab.

Navalny kini dipenjara di Kota Vladimir, Rusia, sejak bulan lalu. Ia sebelumnya ditahan di Moskow.

Sejak pindah ke Vladimir, sipir penjara tidak mengizinkan membaca buku. Mereka beralasan butuh tiga bulan untuk memeriksanya dari potensi ekstremisme, termasuk Al-Qur'an. "Ini bodoh dan ilegal," kata Alexei Navalny.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Navalny adalah oposisi pemerintah Rusia yang paling keras perlawanannya. Dia ditangkap pada Januari setelah kembali ke Moskow dari Jerman, tempat dia menghabiskan lima bulan untuk memulihkan diri dari keracunan zat saraf. Dia menuduh pemerintah yang meracuninya.

Pengadilan memerintahkan Navalny pada Februari untuk menjalani hukuman 2,5 tahun penjara karena melanggar persyaratan masa percobaannya, termasuk ketika dia menjalani pemulihan di Jerman, dari hukuman penggelapan pada 2014. Navalny telah menolak hukuman itu karena dibuat-buat, dan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa menganggapnya sewenang-wenang dan tidak masuk akal.

Pihak berwenang Rusia memindahkan Alexei Navalny penjara Moskow ke penjara di kota Vladimir pada bulan lalu. Penjara di sini dikenal memiliki pengamanan yang ketat dan perlakuan keras terhadap tahanan.

Baca juga: Alexei Navalny Ingin Mengaji Al Quran di Penjara Saat Ramadan

Sumber: AL ARABY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

1 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel


Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

2 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah


Fakta-fakta Masjid Al Jabbar, Perbaiki Tarif Parkir Setelah Viral Isu Pungli

2 hari lalu

Masjid Al-Jabbar, Bandung dilengkapi dengan fasilitas Ma'rodh, ruang pameran edukasi Islam, serta taman tematik 25 Nabi dan Rasul. Dengan total luas tanah 25 hektare, Masjid Al-Jabbar mampu menampung hingga 30.000 jamaah. Shutterstock
Fakta-fakta Masjid Al Jabbar, Perbaiki Tarif Parkir Setelah Viral Isu Pungli

Masjid Al Jabbar sempat viral karena isu pungli dan tarif parkir yang mahal saat libur lebaran.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

3 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

4 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


Sebut Serangan ke Israel sebagai Pertahanan Diri yang Sah, Ini Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi

4 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara dalam pertemuan dengan kabinet di Teheran, Iran, 8 Oktober 2023. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Sebut Serangan ke Israel sebagai Pertahanan Diri yang Sah, Ini Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi

Y.M. Seyyed Ebrahim Raisi atau lebih dikenal sebagai Ebrahim Raisi merupakan seorang politikus konservatif dan prinsipil Iran serta ahli hukum Islam.


Simpang Siur Identitas Penyerang Australia, Sempat Dikira Ekstremis Yahudi dan Islam

4 hari lalu

Pelaku penusukan Joel Cauchi. Istimewa
Simpang Siur Identitas Penyerang Australia, Sempat Dikira Ekstremis Yahudi dan Islam

Berbagai akun X dengan banyak pengikut menuduh pelaku penusukan di Australia sebagai ekstremis Islam atau Yahudi


Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

4 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Ketua Eksekutif dan Chief Executive Officer Fox Corporation Lachlan Murdoch, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 20 November 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.


Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

8 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina