Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Mesir Sita Kapal Ever Given yang Memblokir Terusan Suez

image-gnews
Kapal kontainer Ever Given, salah satu kapal kontainer terbesar di dunia ditarik oleh dua kapal lainnya saat proses evakuasi setelah tersangkut di Terusan Suez, Mesir 29 Maret 2021. Kapal Ever Given telah terdampar di terusan Suez setelah diterpa angin kencang. Suez Canal Authority/Handout via REUTERS
Kapal kontainer Ever Given, salah satu kapal kontainer terbesar di dunia ditarik oleh dua kapal lainnya saat proses evakuasi setelah tersangkut di Terusan Suez, Mesir 29 Maret 2021. Kapal Ever Given telah terdampar di terusan Suez setelah diterpa angin kencang. Suez Canal Authority/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kapal kontainer Ever Given, yang sempat memblokir jalur perdagangan dunia karena tersangkut di Terusan Suez, tidak bisa meninggalkan Mesir. Dikutip dari Channel News Asia, Pengadilan Mesir telah mengeluarkan perintah sita terhadap kapal sepanjang 400 meter itu hingga nilai ganti rugi yang disebabkannya dibayar.

"Kapal Ever Given telah kami sita karena kegagalan membayar ganti rugi senilai US$900 juta (Rp13,1 triliun)," ujar Kepala Otoritas Kanal Suez, Osama Rabie, Selasa, 13 April 2021.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kapal milik Jepang, dioperasikan Taiwan, serta berbendera Panama itu sempat tersangkut di Terusan Suez selama sepekan pada akhir Maret lalu. Pemicunya adalah badai pasir yang membuat kedua ujung kapal menabrak bibir terusan hingga tak bisa digerakkan lagi.

Karena Terusan Suez adalah jalur perdagangan utama antara Eropa dan Asia, tak ayal insiden Ever Given membuat perdagangan dunia lumpuh sesaat. Kapal-kapal perdagangan yang hendak melintasi Terusan Suez harus memilih antara mengambil jalur perdagangan yang lebih jauh atau menunggu kapal Ever Given berhasil diapungkan lagi. Mayoritas memilih menunggu.

Jika hanya menghitung kerugian tertundanya pengiriman barang per hari, maka total kerugian yang harus dibayarkan pemilik dan operator Ever Given sekitar US$90 juta (Rp1,3 triliun). Namun, menurut Otoritas Kanal Suez, nilainya membengkak 10 kali lipat karena menimbangkan berbagai biaya tambahan mulai dari perbaikan bibir Terusan Suez hingga biaya pembebasan.

"Kerugian dari terhentinya perdagangan, perbaikan, dan pengapungan kapal lagi dihitung oleh Pengadilan Ekonomi Ismailia," ujar Osama Rabie.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut laporan Channel News Asia, negosiasi antara pemilik kapal, Shoei Kisen Kaisha, dengan Otoritas Kanal Suez tengah berlangsung perihal pembayaran ganti rugi. Namun, detil jalannya negosiasi belum diketahui.

Sementara itu, untuk saat ini, kapal Ever Given ditambatkan dulu di Danau Bitter, tak jauh dari Terusan Suez. Di saat bersamaan, Pemerintah Mesir tengah mengkaji kemungkinan memperluas lebar Terusan Suez agar insiden yang sama bisa dihindari.

Baca juga: Mesir Pertimbangkan Perluas Terusan Suez

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Israel dan Hamas Mulai Pembicaraan Gencatan Senjata pada Minggu

2 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Israel dan Hamas Mulai Pembicaraan Gencatan Senjata pada Minggu

Pembicaraan baru antara Israel dan Hamas untuk menengahi gencatan senjata diperkirakan akan dimulai di Qatar pada Minggu


Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

10 hari lalu

Sebuah kapal kargo melintasi Terusan Suez baru setelah upacara peresmian di Ismailia, Mesir, 6 Agustus 2015. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.


7 Tradisi Ramadan Unik dari Berbagai Negara

11 hari lalu

Seorang wanita memilih lentera Ramadan tradisional, yang disebut
7 Tradisi Ramadan Unik dari Berbagai Negara

Menyambut bulan Ramadan, masyarakat di berbagai belahan dunia melakukan berbagai aktivitas yang menjadi tradisi mereka setiap tahun.


Delegasi Hamas di Kairo Berunding Gencatan Senjata Sebelum Ramadhan, Menguak Isi Proposalnya

14 hari lalu

Demonstran pro-Palestina berkumpul di luar kedutaan Israel untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, selama protes di Washington, AS, 2 Maret 2024. REUTERS/Bonnie Cash
Delegasi Hamas di Kairo Berunding Gencatan Senjata Sebelum Ramadhan, Menguak Isi Proposalnya

Berapa lama gencatan senjata yang disepakatii oleh Hamas dan Israel dan apakah ini menyudahi agresi Israel di Palestina?


Baznas Jalin Aliansi Lintas Negara, Berharap Bantuan untuk Palestina Cepat Sampai

18 hari lalu

Baznas Jalin Aliansi Lintas Negara, Berharap Bantuan untuk Palestina Cepat Sampai

Baznas bekerja sama dengan empat mitra sekaligus dari Mesir


Mesir: Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas Diharapkan Rampung Pekan Ini

22 hari lalu

Mesir: Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas Diharapkan Rampung Pekan Ini

Qatar menjadi tuan rumah pembicaraan yang dimediasi antara Hamas dan Israel yang bertujuan untuk menyelesaikan perjanjian gencatan senjata minggu ini


Netanyahu Presentasikan Rencana Resmi Israel Pasca-Perang di Gaza, Palestina: Pasti Gagal!

24 hari lalu

Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa jika terpilih kembali, ia akan memperluas tanah jajahan Israel atas Lembah Yordan, 10 September 2019. [Avshalom Sassoni / Jerusalem Post]
Netanyahu Presentasikan Rencana Resmi Israel Pasca-Perang di Gaza, Palestina: Pasti Gagal!

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mempresentasikan rencana setelah serangan Zionis berakhir di Gaza.


Neraca Perdagangan Indonesia dengan Mesir Surplus Rp 18,2 Triliun

25 hari lalu

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images
Neraca Perdagangan Indonesia dengan Mesir Surplus Rp 18,2 Triliun

Kementerian Perdagangan mencatat neraca perdagangan Indonesia dengan Mesir surplus Rp 18,2 triliun.


Pidato AS di ICJ: Israel Tidak Boleh Dipaksa Keluar dari Tanah Palestina!

26 hari lalu

Tayangan siaran langsung ketika para demonstran pro-Palestina melakukan protes di dekat Mahkamah Internasional (ICJ) pada hari para hakim mendengarkan permintaan tindakan darurat untuk memerintahkan Israel menghentikan tindakan militernya di Gaza, di Den Haag , Belanda 11 Januari 2024. REUTERS/Thilo Schmuelgen
Pidato AS di ICJ: Israel Tidak Boleh Dipaksa Keluar dari Tanah Palestina!

Amerika Serikat mengatakan kepada ICJ pada Rabu 21 Februari 2024 bahwa Israel tidak boleh dipaksa secara hukum untuk menarik diri dari tanah Palestina


Royal Caribbean Pastikan Kapal Pesiarnya Tidak Melintasi Terusan Suez dan Laut Merah

27 hari lalu

Kapal Serenade of the Seas Royal Caribbean International. (royalcaribbean.com)
Royal Caribbean Pastikan Kapal Pesiarnya Tidak Melintasi Terusan Suez dan Laut Merah

Konflik di kawasan Laut Merah membuat beberapa perusahaan pelayaran menghindari kawasan tersebut, salah satunya Royal Caribbean,