TEMPO.CO, Jakarta - Inggris akan menggunakan kebebasannya dari aturan Uni Eropa untuk mengatur pasar dalam negerinya agar fleksibel dan membuat Ibu Kota London lebih atraktif bagi investor global.
Menurut Nausicaa Delfas, Kepala Financial Conduct Authority (FCA), pasar keuangan Inggris telah memasuki fase baru, namun akan tetap terbuka bagi dunia dan dibangun di atas standar yang kuat.
“Posisi kami yang baru, memungkinkan FCA memiliki sebuah pendekatan baru agar lebih gesit dalam memainkan kebijakan dalam negeri. Kami bisa fokus pada penggunaan fleksibilitas baru untuk pasar dunia, di mana Inggris menjadi tuan rumahnya,” kata Delfas.
Warga Inggris yang tinggal di Brussel yang menentang Brexit mengadakan nyala lilin di luar kedutaan Inggris saat masa transisi berakhir di Brussel, Belgia 31 Desember 2020. [REUTERS / Johanna Geron]
Delfas mengatakan dengan angkat kakinya Inggris dari Uni Eropa, Inggris dihadapkan pada sejumlah kesempatan untuk melakukan banyak hal berbeda dan itu adalah kesempatan yang akan diambil oleh Inggris.
Inggris dan Uni Eropa sebelumnya sudah sepakat untuk membuat sebuah kerangka kerja yang baru agar tercipta kerja sama antar regulator. Namun nyatanya aturan itu masih informal atau belum mengikat.
Banyak perusahaan-perusahaan keuangan di London telah membuka hub di Uni Eropa. Hal ini dilakukan agar bisa menghindari gangguan dari kurangnya akses langsung ke Uni Eropa, yang bisa menciptakan ketegangan antar regulator atas kurangnya staf yang bertugas di Uni Eropa dan Inggris.
Delfas mengatakan pihaknya berharap perusahaan – perusahaan terus mendiskusikan setiap transfer fungsi dan staf dari Inggris ke Uni Eropa, yang sebelumnya belum disetujui.
Baca juga: Uni Eropa: Hanya Tersisa Beberapa Jam Untuk Membahas Brexit
Sumber: Reuters