TEMPO.CO, - Perusahaan pemesanan kendaraan dan pengiriman makanan, Grab Holdings, dikabarkan segera merger dengan perusahaan Amerika Serikat, Altimeter Capital, menurut tiga sumber Reuters. Penggabungan ini akan membuat Grab memiliki valuasi hampir US$ 40 miliar atau Rp 586 triliun (kurs Rp 14.655).
Valuasi yang hampir US$ 40 miliar itu didasarkan pada nilai ekuitas proforma, kata dua orang sumber.
Merger ini akan menjadikannya sebagai transaksi perusahaan terbesar yang pernah ada. Hal ini juga akan memuluskan langkah Grab melantai di bursa Amerika Serikat.
Mengutip Reuters, Selasa, 13 April 2021, kesepakatan Grab dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC) yang didukung oleh Altimeter Capital mencakup investasi swasta senilai US$ 4 miliar atau Rp 58,6 triliun dalam ekuitas publik (PIPE) dari sekelompok investor Asia dan global termasuk Fidelity International dan Janus Henderson, kata sumber tersebut.
Hingga kini pihak Grab maupun dari Altimeter, yang berbasis di Silicon Valley, belum menanggapi permintaan konfirmasi yang dikirimkan Reuters.
Dengan operasi di delapan negara dan 398 kota, Grab telah menjadi perusahaan rintisan paling berharga di Asia Tenggara.
Kesepakatan ini menjadi kesuksesan besar bagi investor awal Grab seperti SoftBank Group Corp dari Jepang dan Didi Chuxing dari Cina. Bila Grab sukses melantai di bursa Amerika hal ini ditengarai akan memberikan mereka kekuatan ekstra di pasar utamanya, Indonesia, untuk menyaingi Gojek.
Baca juga: Grab for Business Diklaim Tingkatkan Efisiensi Perusahaan 35 Persen
Sumber: REUTERS