TEMPO.CO, Jakarta - Ethiopia dan Somalia melayangkan ucapan selamat kepada Ismail Omar Guelleh, 73 tahun, atas terpilihnya sebagai Presiden Djibouti dalam pemilu Jumat, 9 April 2021. Ini adalah masa jabatan yang kelima kalinya bagi Guelleh.
Dengan kemenangan ini pula, maka Guelleh menjadi salah satu Presiden di Benua Afrika dengan masa jabatan paling lama. Dia memegang kekuasaan di Djibouti sejak 1999 atau ketika dia dipilih sendiri oleh pamannya Hassan Gouled Aptidon, yang juga Presiden Djibouti pertama.
Djibouti adalah sebuah negara di kawasan tanduk Afrika. Negara ini mendapatkan kemerdekaannya dari Prancis pada 1977.
Guelleh memenangkan dua pemilu sebelumnya, yakni 2016 dan 2011 dengan sangat meyakinkan. Pada pemilu 2021, dia mendapatkan 97 persen suara. Pemilu-pemilu tersebut di boikot oleh beberapa partai-partai oposisi di Djibouti.
Baca juga: Untuk ke 5 Kali, Ismail Omar Guelleh Terpilih Lagi Jadi Presiden Djibouti
Merci pour votre confiance, merci pour Djibouti !
— Ismail Omar Guelleh (@IsmailOguelleh) April 10, 2021
Continuons ensemble ! pic.twitter.com/ak8zqSsMkC
Pada 2010, Pemerintah Djibouti yang dipimpin Guelleh mengesahkan amandemen konstitusi soal pembatasan masa jabatan presiden sehingga memungkinkan Guelleh mencalonkan diri sebagai Presiden Djibouti lebih dari dua kali. Namun disisipkan bahwa usia seorang Presiden Djibouti tidak boleh lebih dari 75 tahun.
Untuk itu, jika mengacu pada batasan usia tersebut, maka ini seharusnya menjadi pemerintahan Guelleh yang terakhir. Pada tahun lalu, aparat keamanan Djibouti menekan demonstran anti-pemerintah yang turun ke jalan. Unjuk rasa terjadi setelah pemerintah menahan seorang mantan pilot yang berusaha mencegah korupsi dan menolak diskriminasi berdasarkan suku.
Guelleh dan keluarganya mengendalikan Djibouti dengan tangan besi, persis saat Guelleh diserahkan kekuasaan. Gelombang unjuk rasa oleh oposisi pada 2020 telah ditekan dengan sangat brutal.
Di bawah pemerintahan Guelleh, Djibouti mengeksploitasi keunggulan geografinya, mengucurkan dana investasi untuk membangun sejumlah pelabuhan dan infrastruktur. Pada 2018, Guelleh ingin menjadikan Djibouti sebagai sebuah hub perdagangan dan logistik sehingga meluncurkan fase pertama zona perdagangan bebas yang didanai oleh Cina.
PDB Djibouti per kapita sekitar USD.3.500 atau lebih tinggi dibanding sebagian besar negara-negara sub sahara lainnya. Namun data Bank Dunia memperlihatkan sekitar 20 persen populasi di negara itu, hidup dalam kemiskinan parah dan 26 persen angka pengangguran.
Sumber: Reuters | aljazeera.com