Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dianggap Monopoli Pasar, Cina Beri Alibaba Denda 18,2 Miliar Yuan

image-gnews
Logo Alibaba Group terlihat di kantornya di Beijing, Cina 5 Januari 2021. [REUTERS / Thomas Peter]
Logo Alibaba Group terlihat di kantornya di Beijing, Cina 5 Januari 2021. [REUTERS / Thomas Peter]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Upaya Pemerintah Cina untuk mengetatkan kontrol terhadap perusahaan-perusahaan online berlanjut. Perkembangan terbaru, mereka mendenda Alibaba 18,2 miliar Yuan (US$2,8 miliar) setelah regulator persaingan usaha mendapati perusahaan e-commerce tersebut mempraktikkan monopoli selama ini.

Dikutip dari CNN, monopoli dilakukan Alibaba dengan meneken perjanjian eksklusif dengan berbagai merchant. Dengan begitu, para merchant tersebut tidak bisa menjual produk atau jasa mereka via platform e--commerce selain Alibaba.

"Badan Administrasi untuk Regulasi Pasar telah menjatuhkan penaliti kepada Alibaba (BABA) karena membuat perjanjian eksklusif yang mencegah merchant beralih ke platform lain. Ini dikenal sebagai praktik memilih satu dari dua," ujar pernyataan pers Pemerintah Cina, Sabtu, 10 April 2021.

Didirikan oleh pebisnis nyentrik Jack Ma, Alibaba adalah salah satu perusahaan swasta dan e-commerce paling berpengaruh di Cina. Berawal dari hanya melayani jual beli produk, Alibaba berkembang menjadi mega korporasi yang bermain di berbagai sektor penting cina mulai dari media, pembayaran, hingga jasa keuangan.

Jack Ma, pendiri Alibaba Group tiba di KTT "Tech for Good" di Paris, Prancis, 15 Mei 2019. [REUTERS / Charles Platiau]

Beberapa tahun terakhir, Alibaba berada dalam bidikan Cina. Dianggap terlalu berpengaruh dan memonopoli pasar, Pemerintah Cina mulai menyelidiki Alibaba atas berbagai dugaan pelanggaran persaingan usaha. Hal itu diperburuk dengan Jack Ma terang-terangan mengkritik pemerintah Cina karena minimnya dukungan terhadap inovasi.

"Inovasi yang bagus tidak takut terhadap regulasi, tetapi takut terhadap regulasi yang usang. Perumpamaannya, jangan menggunakan sistem manajamen stasiun kereta api untuk meregulasi bandara komersil," ujar Jack Ma dalam event Bund Summit, Shanghai, Oktober lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, Cina memang mulai mengetatkan kendali dan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan teknologi. Menurut Presiden Cina Xi Jinping, hal itu dibutuhkan untuk menjaga stabilitas nasional.

Secara terpisah, pihak Alibaba menyatakan mereka akan kooperatif terhadap investigasi dan denda dari Pemerintah Cina. Mereka berkata, Alibaba tidak akan mencapai kesuksesannya seperti sekarang apbila regulasi, layanan, dan pengawasan pemerintah.

"Kami berterima kasih dan menghormati keputusan yang ada. Ini adalah hal yang wajar di mana masyarakat memiliki ekspektasi baru terhadap platform kami. Kami pun harus lebih bertanggung jawab sebagai bagian dari pembangunan sosial serta ekonomi Cina," ujar Alibaba dalam keterangan persnya.

Baca juga: Pemerintah Cina Hapus UC Browser Milik Alibaba Group dari App Store

ISTMAN MP | CNN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bentuk Laboratorium Bersama dengan Kominfo, Ant Group Jajakan Alipay Plus ke Indonesia

22 jam lalu

Alibaba. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Bentuk Laboratorium Bersama dengan Kominfo, Ant Group Jajakan Alipay Plus ke Indonesia

Kominfo membahas kerjasama dengan Ant Group untuk pembentukan Joint Lab. Alibaba menawarkan Alipay Plus buat UMKM Indonesia.


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

2 hari lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

2 hari lalu

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut. Foto: Canva
Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

2 hari lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.


Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Jakarta usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

Jokowi menyoroti bidang perdagangan Indonesia-Cina terus meningkat sebesar 127 miliar USD.


Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis pagi, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, di Istana Kepresidenan Jakarta.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

3 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

4 hari lalu

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan saat menuju pintu keluar Tol Brebes Timur (Brexit) di Brebes, Jawa Tengah, 22 Juni 2017. Kemacetan tersebut terjadi akibat penutupan ruas jalan tol fungsional Brebes-Batang pada malam hari dan seluruh kendaraan diarahkan ke Brexit. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

Kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini tidak separah tragedi Brexit 2016 yang Menewaskan 18 Orang atau macet parah di Beijing dan Pakistan.