TEMPO.CO, Jakarta - Pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19 menjadi bahan pertimbangan Kerajaan Inggris soal bagaimana pemakaman Pangeran Philip akan dilangsungkan. Menurut laporan CNN, Kerajaan Inggris diyakini masih membahas bagaimana sebaiknya pemakanan Pangeran Philip akan dilangsungkan, apakah akan bersifat terbuka atau tertutup demi menghormati pembatasan sosial COVID-19.
Mengacu pada peraturan yang berlaku di Kerajaan Inggris, segala rencana terkait pemakaman Pangeran Philip harus disetujui dan ditandatangani oleh Ratu Elizabeth II. Adapun Perdana Menteri Boris Johnson sudah mengeluarkan pernyataan dukanya terkait Pangeran Philip, menyebutnya sebagai figur vital dalam keberlangsungan Kerajaan Inggris.
"Hari ini kami berduka bersama yang mulia Ratu Elizabeth II. Kami turut menyampaikan rasa duka yang mendalam dan kami berterima kasih atas segala jasa yang telah diperbuat oleh Pangeran Philip, Pati dari Edinburgh," ujar Boris Johnson, Jumat, 9 April 2021.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pangeran Philip wafat di usia 99 tahun. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di Kastil Windsor, pagi waktu Inggris.
Pria yang bernama asli Philip Mountbatten itu telah mendampingi Ratu Elizabeth II sebagai suaminya sejak tahun 1947, lima tahun sebelum ia ditetapkan sebagai Ratu Inggris yang baru. Hal itu menjadikannya sebagai sosok yang paling lama mendampingi kepala Kerajaan Inggris.
Sepanjang hidupnya, Pangeran Philip banyak mendampingi atau membantu Ratu Elizabeth II dalam berbagai kegiatan kerajaan. Ia pun kerap diberi kepercayaan untuk menangani langsung kegiatan-kegiatan kerajaan yang tidak bisa dihadiri oleh Ratu Elizabeth II, terutama kegiatan peresmian. Saking seringnya, Pangeran Philip pernah menertawai dirinya sendiri sebagai pembuka acara peresmian paling berpengalaman.
Gaun pengantin Ratu Elizabeth II saat menikah dengan Pangeran Philip. Instagram.com/@royalcollectiontrust
Agustus 2017, Pangeran Philip memutuskan untuk berhenti terlibat dalam kegiatan-kegiatan kerajaan yang bersifat publik. Total, ia sudah menghadiri 22 ribu kegiatan kerajaan dan memberikan 5000 pidato. Ia pensiun, menghabiskan lebih banyak waktunya di Sandringham yang ia sukai karena lokasinya yang sepi dan damai.
Meski pensiun dari kegiatan publik, ia tidak melewatkan event-event keluarga Kerajaan Inggris. Ia tetap hadir dalam pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle serta Putri Eugenie dan Jack Brooksbank. Ketika pandemi COVID-19 menyerang Inggris, Pangeran Philip pindah ke Kastil Windsor untuk mendampingi Ratu Elizabeth.
Di luar kegiatan kerajaan, Pangeran Philip terlibat dalam ratusan organisasi amal. Menurut laporan CNN, jumlahnya kurang lebih 800. Ia juga membentuk Penghargaan Pati Edinburgh, sebuah program pengembangan remaja, yang berlaku di 130 negara.
Meski tetap sibuk hingga di usia 90an, Pangeran Philip juga dikenal menderita berbagai penyakit. Dalam 10 tahun terakhir, Pangeran Philip sudah menjalani beberapa kali perawatan kesehatan karena berbagai simptom. Pada 2011, misalnya, Pangeran Philip menjalani sebuah operasi untuk menghilangkan sumbatan di arteri bagian jantungnya setelah dia dilarikan ke rumah sakit karena mengalami sakit dibagian dada.
Pada bulan Februari lalu, Pangeran Philip kembali dilarikan ke rumah sakit karena penyakit jantung yang ia derita. Pada bulan Maret, ia menyelesaikan perawatannya di sana dan kemudian pulang untuk melanjutkan perawatannya di Kastil Windsor hingga ia menghembuskan nafas terakhirnya.
Baca juga: Pangeran Philip, Suami dari Ratu Elizabeth II, Meninggal di Usia 99 Tahun
ISTMAN MP | CNN