TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg ketahuan melanggar protokol kesehatan COVID-19. Dikutip dari kantor berita Reuters, Solberg melanggar protokol tersebut ketika merayakan ulang tahun bersama anggota keluarganya. Atas hal tersebut, Kepolisian Norwegia menjatuhkan denda kepada Solberg senilai 20 ribu Crown Norwegia atau setara Rp33 juta.
Kepolisian Norwegia, dalam keterangan persnya, menyatakan bahwa sejatinya mereka bisa saja tidak memberikan denda kepada Solberg dan hanya memperingatkannya. Namun, keputusan memberikan denda diambil untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap protokol yang berlaku.
"Menurut kami sudah tepat untuk memberikan denda (kepada PM Norwegia) untuk menjaga kepercayaan publik," ujar Kepala Kepolisian Norwegia, Ole Saeverud, Jumat, 9 April 2021.
Saeverud melanjutkan bahwa Solberg melanggar protokol kesehatan COVID-19 pada Februari lalu. Dalam momen ulang tahun itu, kata Saeverud, Solberg mengundang 13 orang untuk berpesta bersama di sebuah resort pegunungan Norwegia. Apabila mengacu pada protokol kesehatan, Solberg hanya boleh mengundang paling banyak 10 orang, bukan 13.
Keputusan untuk menggelar ulang tahun dan mengundang 13 orang itu pun, kata Saeverud, diambil oleh Solberg bersama suaminya, Sindre Finnes. Saeverud berkata, tanggal dan lokasi pesta diputuskan oleh Solberg sementara pelaksanaan diatur oleh Finnes.
Meski Finnes terlibat penuh dalam pelaksanaan pesta, Saeverud menyatakan ia tidak didenda. Keputusan sama diambil untuk resort dan restoran tempat pesta dilaksanakan. Keduanya hanya mendapatkan peringatan dengan pertimbangan denda kepada Solberg sudah cukup untuk memberi pesan yang diperlukan.
"Solberg ada pemimpin negeri ini dan dia selalu berada di garda depan soal pembatasan sosial COVID-19. Oleh karenanya, sudah tepat untuk menjatuhkan denda kepadanya," ujar Saeverud menegaskan.
Kantor Solberg enggan berkomentar soal pelanggaran dan denda itu. Namun, pada bulan Maret lalu, ia sudah memberikan pernyataan maaf atas kelalaian yang ia perbuat.
Selama memimpin Norwegia, Solberg dikenal karena kebijakan pembatasan sosial yang ketat. Oleh karenanya, Norwegia menjadi salah satu negara di dunia dengan angka kasus dan kematian akibat COVID-19 terkecil. Walau begitu, angka kasus mulai naik lagi di kuartal pertama 2021 ini karena munculnya varian baru COVID-19. Per berita ditulis, Norwegia tercatat memiliki 101 ribu kasus dan 684 kematian akibat virus Corona.
Baca juga: Vaksin AstraZeneca, Kasus Fatal Penggumpalan Darah Bertambah dari Swedia
ISTMAN MP | REUTERS