TEMPO.CO, Jakarta - Bhutan pada Rabu, 7 April 2021 mengkonfirmasi telah memberikan sekitar 60 persen populasinya suntikan dosis pertama vaksin virus corona dalam tempo sembilan hari. Program imunisasi massal vaksin virus corona itu terbilang cukup ambisius.
Bhutan adalah sebuah negara yang kecil, yang terletak diantara India dan Cina. Dari total 770 ribu ribu orang di negara itu, sebanyak 470 ribu orang sudah mendaftar untuk mendapatkan imunisasi vaksin virus corona. Bhutan menggunakan vaksin virus corona AstraZeneca-Oxford, yang disumbang oleh India.
Baca juga: Temukan Kasus Virus Corona, Bhutan Larang Masuk Semua Turis
Dosis vaksinasi penyakit virus corona (COVID-19) dari BioNTech dan Pfizer digambarkan dalam foto selebaran ini, saat Inggris menjadi negara barat pertama yang menyetujui vaksin COVID-19, di Mainz, Jerman. [BioNTech SE 2020, semua hak dilindungi undang-undang / Handout melalui REUTERS]
Melakukan imunisasi vaksin virus corona pada 60 persen warganya dalam tempo sembilan hari, telah membuat Bhutan menjadi negara terdepan dalam hal imunisasi corona. Posisi ini menempatkan Bhutan sejajar dengan Seychelles, Israel dan Uni Emirat Arab.
Imunisasi massal vaksin virus corona di Bhutan persisnya dimulai pada 27 Maret 2021, yang menyasar 533 ribu orang dewasa, namun tidak termasuk ibu hamil, perempuan yang baru melahirkan, orang dengan kondisi kesehatan tertentu dan pasien yang menderita penyakit kritis.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Bhutan mengatakan tenaga kesehatan sekarang fokus untuk memberikan suntik vaksin virus corona pada lansia usia di atas 70 tahun serta penyandang disabilitas.
Di Buthan, total ada 896 infeksi virus corona. Sejauh ini, satu pasien Covid-19 yang meninggal.
Dalam hal imunisasi vaksin virus corona, Isreal telah menjadi negara di urutan nomor satu yang tercepat memberikan vaksin Covid-19. Lebih dari separuh dari populasi di negara Bintang Daud itu, sudah di suntik vaksin virus corona buatan Pfizer-BioNTech.
Sumber: aljazeera.com