Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dicurigai Tak Aman, Ini Status Penggunaan Vaksin AstraZeneca di Berbagai Negara

image-gnews
Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kecurigaan terhadap vaksin COVID-19 AstraZeneca belum mereda. Beberapa negara mengkaji ulang penggunaannya usai regulator di Eropa (EMA) menemukan indikasi baru keterkaitan antara vaksin AstraZeneca dan pembekuan darah. Salah satunya adalah Uni Afrika yang belakangan memutuskan untuk batal membeli vaksin AstraZeneca.

Ada juga yang memutuskan untuk membatasi penggunaannya. Di Italia, misalnya, pemerintah setempat membatalkan penggunaan vaksin garapan Universitas Oxford tersebut untuk penduduk di bawah usia 60 tahun. Di atas usia tersebut, vaksin AstraZeneca tetap boleh digunakan sesuai anjuran tim medis.

Berikut status penggunaan vaksin AstraZeneca di berbagai negara yang dikumpulkan Tempo dari berbagai sumber, Kamis, 8 April 2021:

1. Batal Memakai Vaksin AstraZeneca
Uni Afrika memutuskan untuk tidak membeli vaksin AstraZeneca. Selain karena temuan baru dari regulator Eropa, juga karena langkah Afrika Selatan yang membatalkan penggunaannya. Kajian di Afrika Selatan mendapati vaksin AstraZeneca gagal mencegah penyakit ringan dan menengah yang disebabkan varian baru COVID-19.

2. Menunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca
Belasan negara di Eropa sempat memutuskan untuk menunda penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca pada Maret lalu. Hal itu dipicu kasus pembekuan darah yang muncul di Austria dan negara-negara Skandinavia.

Ketika EMA menyatakan vaksin AstraZeneca aman, belasan negara tersebut kembali menggunakannya. Namun, ada juga yang masih menunda penggunaannya hingga sekarang seperti Norwegia dan Denmark.

Ekspresi Robyn Porteous, saat melakukan uji coba vaksin Covid-19 AstraZeneca di Wits RHI Shandukani Research Center di Johannesburg, Afrika Selatan, 27 Agustus 2020. Uji coba tahap akhir kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dihentikan untuk sementara. Langkah itu ditempuh setelah salah seorang relawan yang telah mendapatkan suntikan calon vaksin jatuh sakit. REUTERS/Siphiwe Sibeko

3. Membatasi Penggunaan Vaksin AstraZeneca
Kajian terbaru dari EMA tidak membuat banyak negara langsung membatalkan atau menunda penggunaan vaksin AstraZeneca. Banyak negara tetap mempertahankan vaksin tersebut namun mengubah protokol penggunaannya agar kemungkinan kasus pembekuan darah, yang disebut EMA langka, bisa dihindari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai contoh, Spanyol, Filipina, dan Italia menahan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk warga yang berusia di bawah 60 tahun. Contoh lain, Belgia, Prancis, Kanada, Jerman, Belanda, Finlandia, Islandia, Swedia, dan Kanada menetapkan vaksin AstraZeneca tidak boleh digunakan warga dengan usia di bawah 55 tahun.

Australia memiliki batasan usia yang lebih muda lagi. Menurut laporan Channel News Asia, vaksin AstraZeneca di Australia tak boleh digunakan pada mereka yang berusia di bawah 50 tahun. Adapun pengecualian akan diberikan apabila warga sudah menerima suntikan dosis pertama sebelumnya.

Sementara itu, Inggris menyatakan mereka bakal mencari alternatif lain atas vaksin COVID-19 AstraZeneca. Sejauh ini, menurut laporan Channel News Asia, Inggris sudah menyuntikkan 20 juta dosis vaksin AstraZeneca. Oxford, selaku pengembang vaksin AstraZeneca, juga menyatakan uji coba akan difokuskan pada orang tua saja ke depannya.

4. Disumbangkan
Meski dicurigai tidak aman, vaksin AstraZeneca tetap menjadi salah satu vaksin COVID-19 terpopuler dan mudah diakses. Kurang lebih ada 111 negara yang sudah menerima vaksin itu di mana sebagian besar berkat inisiatif COVAX yang dibentuk WHO.

Baca juga: Filipina Tunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca untuk Usia di Bawah 60 Tahun

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

11 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

15 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

16 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

17 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

19 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

34 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.


Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

34 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.


11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

35 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

MER-C bekerja sama dengan WHO untuk mengirim tim medis yang beranggotakan 11 orang ke Gaza.


Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

36 hari lalu

Ekspresi seorang anak Palestina saat antre untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

Bahkan jika perang di Gaza berakhir besok sekalipun, mereka yang bertahan akan menghadapi konsekuensi kesehatan satu dekade, bahkan sepanjang hidup.


Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

37 hari lalu

Helena Lim. Instagram
Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?