TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Selandia Baru memutuskan untuk menutup dulu akses masuk bagi pendatang asal India, apapun kewarganegaraannya. Dikutip dari kantor berita Reuters, keputusan itu diambil menyusul tingginya angka kasus COVID-19 yang datang bersama pelancong dari negara tersebut. Pada Kamis ini, misalnya, ada 23 kasus COVID-19 baru yang 17 di antaranya dari pendatang asal India.
Adapun penutupan itu tidak akan bersifat permanen. Pemerintah Selandia Baru menyatakan penutupan akan berlangsung selama kurang lebih dua pekan per 11 April nanti, pukul 16,00 waktu setempat. Pendatang yang disasar adalah mereka yang masuk dari India ataupun sempat berkunjung ke India selama dua pekan terakhir.
"Walaupun angka kasus COVID-19 dari pendatang asal India yang memicu pembatasan ini, saya tegaskan bahwa kami mencoba mengendalikan kasus COVID-19 impor dari negara manapun. Jadi, ini bukan kebijakan yang spesifik ke negara tertentu," ujar PM Selandia Baru, Jacinda Ardern, Kamis, 8 April 2021.
Ardern melanjutkan, perubahan-perubahan mungkin dilakukan terhadap keputusan pembatasan yang diambil. Hal itu akan mengacu pada manajemen resiko yang berlangsung selama pembatasan berlaku. Adapun Ardern menambahkan bahwa ia akan mengkaji kembali prasyarat pendatang asal luar negeri harus menjalani tes COVID-19 dulu sebelum berkunjung.
"Kami akan mengecek kembali apakah ada masalah keakurasian terhadap tes COVID-19 sebelum berkunjung ke Selandia Bari. Penutupan akses ini menjadi kesempatan kami untuk melakukan evaluasi dan mempelajari problem yang ada secara lebih menyeluruh," ujar Ardern.
Per berita ini ditulis, situasi pandemi COVID-19 di India memang memburuk. Menurut data WorldOMeter, India mencatatkan 12,9 juta kasus dan 166 ribu kematian akibat COVID-19. Adapun per harinya India bisa mencatatkan kasus baru hingga 100 ribu lebih. Pada Rabu kemarin, misalnya, tercatat ada 126 ribu kasus baru di India.
Situasi di Selandia Baru kontras dengan India. Akibat kebijakan pembatasan sosialnya yang ketat, termasuk lockdown yang berlangsung lebih awal dan panjang, Selandia Baru berhasil menekan penularan lokal hingga nyaris nol.
Kamis ini saja, Selandia baru hanya menemukan 1 kasus penularan COVID-19 lokal dan itu berasal dari petugas medis yang berjaga di pusat isolasi. Adapun total kasus COVID-19 di Selandia Baru selama ini ada 2555 orang.
Baca juga: Travel Bubble Australia - Selandia Baru Bebas Karantina COVID-19 Mulai 19 April
ISTMAN MP | REUTERS