TEMPO.CO, - Presiden Amerika Serikat Joe Biden memenuhi janji kampanyenya terkait Palestina. Pemerintahannya mengumumkan akan menghidupkan kembali dana bantuan untuk badan PBB yang mengurusi Palestina dan lainnya dengan total uang mencapai US$ 235 juta atau Rp 3,4 triliun. Dana bantuan ini sempat dihentikan oleh pendahulunya, Presiden Donald Trump.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan langkah ini sebagai bagian dari upaya untuk memperbaiki hubungan Amerika dengan Palestina yang hampir runtuh selama masa jabatan Trump. Ini merupakan langkah paling signifikan Biden sejak menjabat pada 20 Januari untuk menepati janjinya.
"Amerika Serikat dengan senang hati mengumumkan bahwa, bekerja sama dengan Kongres, kami berencana untuk memulai kembali bantuan ekonomi, pembangunan, dan kemanusiaan AS untuk rakyat Palestina," kata Blinken dikutip dari Arab News, Kamis, 8 April 2021.
Blinken menjelaskan bantuan ini terdiri dari US$ 75 juta (Rp 1,09 triliun) untuk bantuan ekonomi dan pembangunan di Tepi Barat dan Gaza, US$ 10 juta (Rp 145 miliar) untuk program pembangunan perdamaian lewat Badan Pembangunan Internasional AS (USAid), dan US$ 150 juta (Rp 2,1 triliun) dalam bantuan kemanusiaan untuk Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (Unrwa).
Reaksi seorang perempuan Palestina di depan seorang anggota polisi perbatasan Israel ketika pasukan Israel menghancurkan rumah dan gudangnya, dekat Hebron di Tepi Barat yang diduduki Israel, Ahad, 18 Oktober 2020. REUTERS/Mussa Qawasma
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyambut baik kembalinya bantuan dana dari AS untuk UNRWA. “Ada sejumlah negara yang telah sangat berkurang untuk menghentikan kontribusi ke UNRWA. Kami berharap keputusan Amerika akan mengarahkan orang lain untuk bergabung kembali sebagai donor UNRWA,” ucap juru bicara PBB Stephane Dujarric.
Ahmed Abu Huly, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan dia akan mengadakan pertemuan Zoom dengan pejabat Departemen Luar Negeri AS, Richard Albright, untuk menyatakan penghargaan atas bantuan ini sambil berharap itu akan terus terjadi.
Di balik bantuan ini, para pembantu Biden mengisyaratkan mereka ingin mendorong kembali negoisasi perdamaian antara Israel dan Palestina. Namun Amerika Serikat bergerak hati-hati sambil menunggu hasil pemilu Israel dan pemilu Palestina yang akan datang.
Baca Juga: Joe Biden Janjikan Bantuan ke Palestina Jika Menang Pilpres AS
Sumber: ARAB NEWS