TEMPO.CO, Jakarta - Italia merekomendasikan penggunaan vaksin virus corona AstraZeneca hanya untuk lansia yang sudah berusia di atas 60 tahun. Sedangkan Inggris memutuskan mereka yang berusia di bawah 30 tahun sebaiknya mencari alternatif vaksin lain (selain AstraZeneca).
Pertimbangan itu dikeluarkan atas kekhawatiran vaksin AstraZeneca memiliki keterkaitan dengan kasus langka, yakni pembekuan darah.
Baca juga: Sejumlah Negara Eropa Mau Campur Vaksin AstraZeneca dengan Vaksin Merek Lain
Pabrik Pengemasan Obat AstraZeneca, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. TEMPO/Seto Wardhana
Lebih dari 10 negara di dunia telah menghentikan sementara penggunaan vaksin virus corona AstraZeneca. Namun sebagian besar sudah mengakhiri penghentian sementara itu dengan standar umum yang ditetapkan seperti yang diberlakukan oleh Prancis, Belanda dan Jerman.
Menteri-menteri kesehatan anggota Uni Eropa gagal satu suara soal vaksin virus corona AstraZeneca, padahal ada seruan agar antar negara melakukan koordinasi untuk menghapus keraguan masyarakat terhadap vaksin tersebut. Keraguan itu, dampaknya bisa ke program-program imuniasi massal vaksin virus corona.
Otoritas Kesehatan Italia merekomendasikan bahwa vaksin virus corona bisa digunakan oleh lansia dengan usia di atas 60 tahun, namun mereka yang sudah terlanjur mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin AstraZeneca, bisa mendapatkan suntikan dosis kedua dari jenis vaksin yang sama.
Sumber di Inggris mengatakan London sudah disarankan agar mereka yang berusia di bawah 30 tahun sebaiknya menggunakan jenis vaksin lain, selain AstraZeneca. Langkah ini bagian dari kehati-hatian, bukan karena ada masalah serius.
Regulator di Eropa menegaskan kembali mereka telah menemukan kemungkinan keterkaitan antara vaksin virus corona AstraZeneca dengan kasus-kasus pembekuan darah. Namun menegaskan penting untuk melindungi masyarakat dari virus Covid-19 yang mematikan.
Angka infeksi virus corona mengalami kenaikan, yang disebabkan varian baru Covid-19. Kondisi ini telah menyebabkan rumah sakit-rumah sakit di banyak negara anggota Uni Eropa, penuh. Prancis dan beberapa negara lainnya akhirnya memberlakukan lockdown.
Sumber: Reuters