TEMPO.CO, Jakarta - Inggris berkomitmen meningkatkan kerja sama keamanan dan pertahanan dengan kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, sesuai dengan tinjauan luar negeri Inggris untuk Indo-Pasifik yang baru saja dirilis, kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab dalam kunjungan perdana sebagai menlu ke Indonesia pada Rabu.
Dominic Raab mengatakan tinjauan Integrated Review, yang merupakan kajian komprehensif untuk kebijakan luar negeri Inggris, menunjukkan betapa strategisnya Indonesia bagi Inggris.
"Ini mungkin artikulasi kebijakan luar negeri Inggris yang paling komprehensif selama satu generasi. Integrated Review menetapkan visi kami untuk Inggris di dunia - dan menempatkan Indo-Pasifik di jantungnya, dan Indonesia di jantung visi itu," kata Dominic Raab di Jakarta dalam pernyataan yang diterima Tempo, 7 April 2021, setelah menghadiri forum bilateral Third UK-Indonesia Partnership Forum.
"Saya pikir itu hanya untuk menunjukkan, tidak hanya pada masalah material spesifik yang kita diskusikan, tetapi juga sebenarnya pandangan strategis kita tentang dunia - betapa pentingnya Indonesia," tegas Raab.
Dominic Raab telah berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, untuk memperkuat komitmen UN Convention on the Laws of the Sea (UNCLOS), Konvensi PBB tentang Hukum Laut.
Dominic Raab mengatakan Inggris dan Indonesia memiliki kepentingan maritim yang sama, dan memastikan prinsip-prinsip UNCLOS ditegakkan.
Sejumlah Asia Tenggara telah berselisih dengan Cina atas wilayah Laut Cina Selatan. Cina menolak UNCLOS dan mengklaim Laut Cina Selatan dengan batas klaim historis yang disebut nine dash line (sembilan garis putus-putus).
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Inggris Dominic Raab, London. Dok. Kementerian Luar Negeri
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tampaknya ingin menandingi pengaruh Cina di Indo-Pasifik dengan visi Global Britain, visi ambisius Inggris pasca-Brexit.
Integrated Review menetapkan peningkatan persenjataan nuklir Inggris dan menyebut Indo-Pasifik sebagai "pusat geopolitik dunia", menurut laporan Reuters pada 15 Maret.
Baca juga: Dubes Myanmar untuk Inggris Menuntut Pembebasan Aung San Suu Kyi dan Win Myint
Ini adalah kajian kebijakan luar negeri dan pertahanan terbesar Inggris sejak akhir Perang Dingin 1990.
"Kami sedang mempersiapkan kunjungan Carrier Strike Group (Gugus Tempur Kapal Induk) Inggris ke wilayah ini (Asia Tenggara) akhir tahun ini," kata Dominic Raab tanpa merinci lebih lanjut.
"...dengan semua area lain yang dijelaskan Menteri Retno - kerja sama pertahanan dan keamanan - itu adalah momen penting bagi kami untuk memperkuat area kolaborasi," tutur Raab.
Selain membahas kerja sama pertahanan dan keamanan Indonesia-Inggris, Dominic Raab dan Retno Marsudi juga membahas peningkatan perdagangan, krisis Myanmar, Timur Tengah, dan Covid-19.
TEMPO | REUTERS