TEMPO Interaktif, Sydney: Meski ada imbauan dari pemerintah Australia agar tidak mengunjungi Bali, anak-anak sekolah di Australia tetap berniat berlibur ke Bali. Namun, ada pula yang mengalihkan tujuan ke Fiji dan Vanuatu.
Pemerintah Australia telah memperingatkan kepada warga mereka atas ancaman serangan teroris pasca-eksekusi mati tiga terpidana Bom Bali I--Amrozi, Muklas, dan Imam Samudra. Akan tetapi, peringatan tersebut tampaknya tidak terlalu berpengaruh kepada anak-anak sekolah di Australia yang akan memulai liburan akhir tahun pada 22 November.
"Banyak dari mereka (anak-anak sekolah di Australia) yang akan tetap pergi (ke Bali)," ujar juru bicara Flight Centre Haydn Long.
Long menambahkan bahwa hanya segelintir klien mereka yang mengubah rencana berlibur ke Bali dalam beberapa pekan terakhir. Maskapai penerbangan di Australia pun, lanjut Long, sudah memenuhi permintaan mereka untuk mengubah rencana berlibur ke Bali.
"Memang ada beberapa orang yang berniat mengubah tujuan dan beberapa maskapai penerbangan mempersilakan mereka melakukan itu," tegas Long. Beberapa di antaranya, kata Long, telah menyetor uang untuk mengubah tujuan perjalanan mereka.
Menurut Long, para anak sekolah diperkirakan memilih berlibur di pulau seperti Fiji sebagai alternatif selain Bali. "Jika orang-orang khawatir pergi ke Bali, mereka mungkin akan mengunjungi pulau-pulau lain seperti Fiji, Vanuatu, atau tempat-tempat lain yang punya keindahan yang sama," ujar Long.
Ninemsn| Kodrat Setiawan