TEMPO.CO, Jakarta - Pelonggaran pembatasan sosial COVID-19 di Inggris memasuki tahapan keduanya. Dikutip dari Channel News Asia, PM Inggris Boris Johnson menyampaikan bahwa prasyarat pelonggaran tahap selanjutnya sudah tercapai dan akan mulai diberlakukan pekan depan. Salah satu bentuknya adalah diperbolehkannya warga untuk pergi ke pub dan bersosialisasi di sana.
"Saya pun akan pergi ke pub dan secara hati-hati mulai mengangkat gelas bir untuk menenggak isinya," ujar Boris Johnson, Selasa, 6 April 2021.
Johnson melanjutkan, tidak hanya pub saja yang akan kembali buka. Retail non-esensial, gym, salon, dan taman hiburan juga akan kembali buka per pekan depan. Walau begitu, Johnson memperingatkan warga untuk tetap menjaga jarak fisik ataupun sosial karena virus COVID-19 masih mengancam.
Perihal perjalanan internasional, Johnson mengaku belum bisa berjanji banyak. Dia paham warga Inggris sudah kangen untuk liburan lagi ke luar negeri, apalagi libur musim panas akan tiba. Walau begitu, kata Johnson, tantangan untuk memulai kembali perjalanan internasional non-esensial lebih sulit dibanding membuka kembali retail non-esensial.
"Saya belum bisa menjanjikan pada 17 Mei nanti (tanggal awal) perjalanan internasional sudah bisa diperbolehkan. Kita tidak boleh meremehkan kesulitan yang dihadapi negara-negara tujuan perjalanan," ujar Johnson yang menjamin semua keputusan diambil berdasarkan data.
Secara terpisah, Satuan Tugas Perjalanan Global Pemerintah Inggris menyatakan bakal ada pengumuman soal manajemen perjalanan internasional pekan ini. Adapun isi pengumuman akan fokus ke pengendalian perjalanan selama pandemi mulai dari karatina hingga test COVID-19.
"Jangan pesan tiket atau penginapan untuk libur musim panas dulu karena masih terlalu awal untuk memprediksi situasi ke depan," ujar satgas terkait.
Saat ini, siapapun yang datang ke Inggris wajib menjalani isolasi mandiri selama 10 hari dengan biaya isolasi ditanggung sendiri. Untuk mereka yang datang dari negara yang masuk dalam daftar merah Inggris, wajib isolasi mandiri di lokasi yang sudah ditetapkan pemerintah. Hal itu ditetapkan Boris Johnson beberapa waktu lalu untuk meminimalisir kunjungan ke Inggris.
Baca juga: Inggris Pertimbangkan Larang Vaksin AstraZeneca untuk Kalangan Muda
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA