TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Nasional Vietnam melantik Pham Minh Chinh, seorang pejabat keamanan nasional, sebagai perdana menteri Vietnam baru pada Senin.
Chinh, 63 tahun, adalah satu-satunya calon yang diajukan oleh Partai Komunis Vietnam untuk perdana menteri pada sebuah kongres awal tahun ini.
Ia memenangkan 96,25% suara pada pemungutan suara resmi Majelis Nasional pada hari Senin, dikutip dari Reuters, 5 April 2021.
Chinh sebelumnya adalah ketua Komisi Organisasi Pusat yang berpengaruh dari Partai Komunis Vietnam, yang telah lama menjangkau seluruh jajaran partai.
Dia menggantikan mantan Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc, yang sebelumnya telah dikonfirmasi pada Senin sebagai presiden baru Vietnam, jabatan yang sebagian besar bersifat seremonial.
Sebagai ketua Komisi Organisasi Pusat, Chinh telah memimpin badan penasehat partai yang bertanggungjawab mencalonkan dan menyetujui pengangkatan pejabat di seluruh negeri, untuk diangkat menjadi perdana menteri, dan juga orang kesembilan yang menjabat sebagai kepala pemerintahan Vietnam sejak 1945.
"Saya, sebagai perdana menteri Republik Sosialis Vietnam, bersumpah setia kepada negara saya, rakyat saya dan Konstitusi, sambil berjuang untuk menyelesaikan misi yang dipercayakan kepada saya oleh partai, pemerintah dan rakyat," kata Chinh dalam upacara pelantikannya, VN Express melaporkan.
Baca juga: Tak Tahu Kalau Positif Covid-19, Pramugara Vietnam Airlines Sebarkan Virus
Chinh adalah pemegang gelar doktor hukum dan juga insinyur konstruksi. Dia telah menjadi anggota Politbiro, badan pembuat keputusan partai, dan Komite Sentral Partai.
Pada 2010, ia diangkat menjadi Wakil Menteri Keamanan Publik, sebelum diangkat sebagai ketua Partai di provinsi utara Quang Ninh pada 2011.
Pada 2015, ia menjadi wakil ketua Komisi Penyelenggara Pusat, kemudian menjadi ketuanya pada 2016.
Dia menjadi perdana menteri Vietnam pertama yang sebelumnya tidak menjabat sebagai wakil perdana menteri sejak peluncuran reformasi progresif "Doi Moi" Vietnam.
Vietnam tidak memiliki kepemimpinan terpusat dan kekuasaan Vietnam disusun oleh empat "pilar": Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, presiden negara bagian, perdana menteri yang memerintah, dan ketua Majelis Nasional, badan legislatif yang sebagian besar berperan lebih pada formalitas dengan sedikit legitimasi.
Kandidat utama Perdana Menteri Vietnam dan tiga pilar lain, adalah tokoh yang telah dikenal luas di lingkaran politik Hanoi, tetapi secara resmi dinyatakan sangat rahasia pada Desember tahun lalu untuk mencegah debat kritis.