TEMPO.CO, Jakarta - Brunei Darussalam, ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), pada Senin mendukung KTT para pemimpin regional untuk membahas perkembangan di Myanmar.
Brunei mengatakan telah meminta para pejabat untuk mempersiapkan pertemuan di Jakarta.
Myanmar telah berada dalam krisis sejak kudeta militer 1 Februari yang menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.
Indonesia telah memimpin upaya anggota ASEAN untuk mendorong solusi atas prinsip dialog, meskipun ada tradisi lama ASEAN untuk tidak mengomentari masalah dalam negeri satu sama lain.
Dalam pernyataan bersama dengan Malaysia, Brunei mengatakan kedua negara telah meminta menteri dan pejabat senior mereka untuk melakukan persiapan KTT di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Indonesia, Reuters melaporkan, 5 April 2021.
Pernyataan itu menyusul pertemuan antara Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Sultan Brunei Hassanal Bolkiah pada Senin.
"Kedua pemimpin sepakat agar para pemimpin ASEAN bertemu untuk membahas perkembangan yang sedang berlangsung di Myanmar," kata mereka.
Keduanya tidak menyebutkan kapan pertemuan itu akan digelar.
Kedua pemimpin juga menyatakan keprihatinan atas meningkatnya jumlah korban jiwa di Myanmar.
"Mereka mendesak semua pihak untuk menahan diri dari menghasut kekerasan lebih lanjut," menurut pernyataan itu.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat memberikan keterangan pers soal Myanmar. dok. Kemenlu RI
ASEAN beroperasi dengan konsensus non-intervensi, dan pandangan yang berbeda dari 10 anggotanya tentang bagaimana menanggapi kekerasan tentara terhadap warga sipil, telah membatasi kemampuannya untuk bertindak.
Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Singapura, telah menyatakan kekhawatiran atas pembunuhan para demonstran dan mendukung pertemuan tingkat tinggi darurat untuk Myanmar.
Menteri luar negeri empat negara secara terpisah mengadakan pembicaraan minggu lalu dengan mitranya di Cina, tetangga utara Myanmar yang berpengaruh.
Baca juga: 40 Selebritas dan Influencer Diburu Militer Myanmar Karena Melawan Kudeta
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, pada Jumat kemarin menyampaikan Cina mendukung inisiatif Indonesia untuk KTT ASEAN demi menyelesaikan krisis Myanmar.
"Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, memiliki kekhawatiran yang sama terhadap perkembangan situasi dan tidak ingin melihat rakyat Myanmar menderita," kata Retno L. P. Marsudi, selama lawatan ke Cina, pada 2 April 2021.
Thailand yang awalnya diam terhadap kudeta Myanmar, kini semakin mengeraskan retorikanya menentang tindakan brutal aparat keamanan junta, ketika konflik berpotensi menyebar ke perbatasan Thailand setelah junta membombardir desa-desa perbatasan.
Pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dan empat sekutunya telah didakwa melanggar undang-undang pembocoran rahasia negara era kolonial, kata pengacaranya pada Kamis. Dakwaan tambahan ini adalah dakwaan paling serius yang diajukan terhadapnya dan pelanggaran ini dapat dihukum hingga 14 tahun penjara.
Sedikitnya 557 orang, termasuk 47 anak-anak, telah tewas oleh pasukan keamanan Myanmar selama protes terhadap kudeta militer 1 Februari, kata sebuah kelompok aktivis, Reuters melaporkan.
REUTERS