Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Turki Tahan 10 Purnawirawan Laksamana karena Kritik Rencana Pemerintah

image-gnews
Kanal Istanbul, Mega Proyek Ambisius Erdogan, Tuai Kontroversi
Kanal Istanbul, Mega Proyek Ambisius Erdogan, Tuai Kontroversi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Turki pada Senin menahan 10 purnawirawan laksamana setelah 104 pensiunan perwira angkatan lain menandatangani deklarasi bersama mengkritik pernyataan Ketua Parlemen Mustafa Sentop perihal Konvensi Montreux.

Penahanan 10 pensiunan laksamana ini telah dilayangkan oleh Ketua Kejaksaan Ankara, menurut surat kabar Hurriyet Daily News, 5 April 2021.

Jaksa juga memerintahkan empat tersangka lainnya untuk melapor ke polisi Ankara dalam waktu tiga hari, memilih untuk tidak menahan mereka karena usia mereka.

Para mantan pemimpin militer senior dituduh menggunakan kekuatan dan kekerasan untuk menyingkirkan tatanan konstitusional, lapor televisi NTV, dikutip dari Al Jazeera.

Penahanan itu terjadi sehari setelah surat terbuka yang ditandatangani oleh 104 purnawirawan laksamana dikecam oleh kantor kepresidenan, yang mengatakan langkah itu mengingatkan pada masa kudeta masa lalu Turki.

Ke-14 tersangka diyakini telah mengatur deklarasi tersebut. Jaksa penuntut meluncurkan penyelidikan pada Ahad terhadap mantan perwira tinggi angkatan laut atas dugaan untuk melakukan kejahatan terhadap keamanan negara dan mengganggu ketertiban konstitusional.

Bulan lalu Ankara menyetujui rencana untuk mengembangkan kanal pengiriman di Istanbul, sebanding dengan kanal Panama atau Suez, yang otomatis akan membuka perdebatan tentang Konvensi Montreux 1936.

Proyek Kanal Istanbul ini memiliki panjang 45 kilometer dan lebar 400 meter untuk menghubungkan Laut Hitam dan Laut Marmara. Istanbulrealestate

Kanal Istanbul adalah rencana ambisius yang disebut Presiden Recep Tayyip Erdogan sebagai "proyek gila", yang telah membuatnya membangun bandara, jembatan, jalan, dan terowongan baru selama 18 tahun kekuasaannya.

Dalam surat mantan perwira angkatan laut yang dirilis Sabtu malam, para pensiunan laksamana mengaku khawatir untuk memperdebatkan kembali perjanjian Montreux, menyebutnya sebagai kesepakatan yang "paling melindungi kepentingan Turki".

Konvensi Montreux menjamin perjalanan bebas kapal sipil melalui selat Bosphorus dan Dardanelles di masa damai dan perang. Pakta ini juga mengatur penggunaan selat oleh kapal militer dari negara non-Laut Hitam, Al Jazeera melaporkan.

Jalur air antara Eropa dan Asia melalui dua selat di Turki tersumbat oleh lalu lintas maritim dan telah mengalami beberapa kecelakaan pengiriman dalam beberapa tahun terakhir.

"Mereka (para laksamana) harus tahu bahwa bangsa kita yang terhormat dan perwakilannya tidak akan pernah membiarkan mentalitas ini," kata juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin di Twitter.

Kementerian pertahanan Turki mengatakan deklarasi itu "tidak memiliki tujuan selain merusak demokrasi kita".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Militer, yang telah lama menganggap dirinya sebagai penjamin konstitusi sekuler negara, melakukan tiga kudeta antara 1960 dan 1980. Pada 2016, kudeta yang gagal menyebabkan lebih dari 250 tewas.

Deklarasi tersebut menuai reaksi keras dari pemerintah dan pejabat. Angkatan Bersenjata Turki tidak dapat digunakan sebagai kendaraan untuk ambisi seseorang atau orang yang tidak memiliki tugas dan tanggung jawab, kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan.

"Deklarasi tersebut hanya akan berdampak negatif terhadap moral dan motivasi stafnya serta membuat musuh senang," kata kementerian pertahanan dan menekankan bahwa menerbitkan deklarasi semacam itu "tidak akan menghasilkan apa pun selain merusak demokrasi kita."

Menteri Dalam Negeri Süleyman Soylu mengatakan para laksamana tidak boleh menggunakan pangkat dan jabatan mereka sebagai sarana untuk mendorong retorika politik mereka.

Baca juga: Simalakama Kanal Istanbul, Proyek Ambisi Erdogan

Deklarasi purnawirawan laksamana dari Angkatan Laut Turki mengecam pemerintah karena membuka jalan bagi perdebatan tentang kemungkinan penarikan diri dari Konvensi Montreux.

"Jika tidak, Republik Turki mungkin dapat menghadapi peristiwa, risiko, dan ancaman paling berbahaya, yang merupakan contoh dalam sejarah," kata deklarasi tersebut.

Dilaporkan Hurriyet, kisruh dengan pensiunan laksamana dimulai pada akhir Maret, ketika entop menjelaskan kepada stasiun televisi HaberTürk pada 24 Maret tentang keputusan Turki untuk menarik diri dari Konvensi Istanbul.

Wartawan itu bertanya, "Bagaimana jika suatu hari presiden berkata 'Saya menarik diri dari Konvensi Eropa untuk Hak Asasi Manusia, saya tidak mengakui Montreux, saya membubarkannya?'"

"Dia bisa. Tidak hanya presiden kita, tetapi Jerman, AS, atau Prancis juga dapat melakukannya. Tapi ada perbedaan antara mungkin dan memungkinan," jawab entop dalam acara tersebut.

entop pada 30 Maret, menegaskan kembali bahwa berhenti dari perjanjian internasional, seperti Konvensi Montreux, bukanlah agenda Turki.

HURRIYET | AL JAZEERA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

1 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

2 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

2 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

4 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

8 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

9 hari lalu

Pekerja memproduksi masker wajah karena permintaan untuk produksinya meningkat pesat dan berjuang untuk memenuhi pesanan, atas mewabahnya Virus Corona di fasilitas pabrik Turki di Istanbul, Turki, 30 Januari 2020. REUTERS/Umit Bektas
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.


Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

9 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.


Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

9 hari lalu

Militer Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bantuan dari udara, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 2 Maret 2024. Amerika Serikat pada Sabtu (2/3) mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat udara untuk pertama kalinya dengan menerjunkan lebih dari 38.000 makanan menggunakan pesawat militer. REUTERS/Kosay Al Nemer
Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel menghalangi negaranya mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur udara.


Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

12 hari lalu

Pantai Pasqyra atau Mirror Beach di Albania. Instagram.com/@albania.tourism
Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

Pantai dengan perairan paling biru di dunia ini ada di Eropa dan Yunani


Turki Tangkap Dua Tersangka Mata-Mata Israel yang Bekerja untuk Mossad,

13 hari lalu

Kartu pengenal agen Mossad [VK.COM/MOSSADOFFICIAL via Sputnik]
Turki Tangkap Dua Tersangka Mata-Mata Israel yang Bekerja untuk Mossad,

Pihak berwenang Turki membekuk dua orang tersangka atas dugaan spionase untuk Mossad, badan intelijen Israel.