TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia mendeteksi sembilan kasus varian baru Covid-19 dari Afrika Selatan, yang diyakini lebih mudah menular. Direktur bidang Kesehatan Malaysia Noor Hisyam Abdullah pada Jumat, 2 April 2021, menyatakan itu adalah kasus pertama varian baru Covid-19 yang diidentifikasi dari Afrika Selatan atau B.1.351.
Varian baru Covid-19 B.1.351 ditemukan di kalangan warga lokal Malaysia, yang kasus periode penularannya sekitar Januari dan Maret. Dua dari total sembilan kasus yang ada dialami oleh pekerja dari sebuah perusahaan yang berkantor pusat di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia.
“Akan tetapi, sulit untuk menentukan atau memverifikasi bagaimana B.1.351 menyebar atau menular ke para pekerja itu,” kata Noor Hisham.
Baca juga: Varian Baru COVID-19 Muncul di Jepang dengan Nama Eek
Menurut Noor Hisham, analisis lebih jauh mengindikasikan ke-9 kasus varian baru Covid-19 B.1.351 tampaknya berasal dari satu sumber yang sama.
Sejumlah ahli waswas kalau varian baru Covid-19 B.1.351 bisa kebal dengan vaksin virus corona yang ada dan pengobatannya, kendati Pfizer-BioNTech pada Kamis 1 April 2021 menyatakan vaksin virus corona buatan mereka efektif melawan varian baru Covid-19 B.1.351.
Imunisasi massal vaksin virus corona di Malaysia dilakukan pada Februari 2021. Negara itu menargetkan bisa mengimunisasi 80 persen dari total 32 juta jiwa masyarakat Malaysia dalam tempo setahun.
Di Malaysia, ada lebih dari 340 ribu kasus virus corona. Dari jumlah itu, 1.278 pasien Covid-19 berakhir dengan kematian.
Sumber: Reuters