Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lawan Junta, Parlemen Sipil Akan Bentuk Pemerintahan dan Konstitusi Baru Myanmar

image-gnews
Para pengunjuk rasa yang mengenakan topeng yang menggambarkan pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi, memberikan hormat tiga jari saat mereka mengambil bagian dalam protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021. REUTERS/Stringer
Para pengunjuk rasa yang mengenakan topeng yang menggambarkan pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi, memberikan hormat tiga jari saat mereka mengambil bagian dalam protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Committee Representing Pyidaungsu Hluttaw (CRPH), parlemen sipil darurat Myanmar yang dibentuk untuk menandingi junta militer, mengatakan akan membentuk pemerintahan minggu pertama April dan menyusun konstitusi baru Myanmar.

CRPH dibentuk oleh anggota parlemen Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi, yang menang telak dalam pemilihan umum 8 November 2020, tetapi dikudeta pada 1 Februari hanya beberapa jam sebelum menjabat.

"Pemerintah persatuan nasional sementara akan dibentuk berdasarkan Piagam Demokrasi Federal yang telah disepakati. Pyidaungsu Hluttaw adalah Parlemen Persatuan Myanmar," kata CRPH dalam pernyataan, dikutip dari The Irrawaddy, 3 April 2021.

Menurut Piagam Demokrasi Federal setebal 20 halaman, yang diumumkan kepada publik pada Rabu malam, pemerintah persatuan akan terdiri dari seorang presiden, penasihat negara bagian, dua wakil presiden, seorang perdana menteri, menteri, dan deputi.

Pemerintah Persatuan Myanmar akan bekerja untuk menggulingkan junta dengan menggunakan segala cara: secara politik, ekonomi, sosial, melalui urusan luar negeri, melalui diplomasi, pertahanan dan keamanan, bunyi Piagam Demokrasi Federal.

Piagam Demokrasi Federal juga menguraikan kesepakatan awal tentang pembentukan persatuan demokratis federal dan pengaturan konstitusional sementara, sebelum negara tersebut mengadopsi Konstitusi baru yang dapat menjamin kesetaraan dan otonomi melalui referendum nasional.

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi dan Wakil Presiden Win Myint menghadiri sidang parlemen untuk memilih presiden baru Myanmar di Naypyitaw, Myanmar 28 Maret 2018. [REUTERS / Stringer]

Anggota Piagam Demokrasi Federal termasuk anggota parlemen terpilih yang direbut haknya untuk kursi parlemen melalui kudeta militer 1 Februari, partai politik pro-demokrasi, pemimpin gerakan pembangkangan sipil, dan kelompok masyarakat sipil serta kelompok etnis bersenjata, kata CRPH.

Setelah Piagam Demokrasi Federal diumumkan ke publik, CRPH juga mengumumkan pencabutan Konstitusi 2008, dengan mengatakan bahwa konstitusi itu dirancang untuk memperpanjang kekuasaan militer dan mencegah munculnya serikat federal yang demokratis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kudeta militer pada 1 Februari melanggar Konstitusi dan sebagai akibatnya konstitusi tersebut batal, kata CRPH.

Konstitusi 2008 yang dirancang oleh militer secara otomatis memberi militer seperempat kursi parlemen dan tiga jabatan menteri bersama dengan kekuasaan khusus lainnya, hak istimewa, dan bahkan kekebalan dari penuntutan atas pelanggaran hak asasi manusia.

Junta militer mengumumkan status darurat satu tahun pada 1 Februari setelah menahan Presiden U Win Myin, Penasihat Negara Daw Aung San Suu Kyi, dan pejabat pemerintah lainnya.

Baca juga: Save the Children: 43 Anak-anak Myanmar Tewas Sejak Kudeta Dimulai

Kudeta militer ditentang rakyat Myanmar yang telah melakukan demonstrasi dan mogok massal setiap hari sampai saat ini. Pada Sabtu lima orang tewas setelah aparat menembaki massa unjuk rasa, Reuters melaporkan.

Meski 550 orang lebih telah dibunuh pasukan keamanan sejak kudeta 1 Februari, pengunjuk rasa terus turun ke jalan setiap hari, seringkali dalam kelompok-kelompok kecil di kota-kota kecil, untuk menyuarakan penentangan terhadap penerapan kembali kekuasaan junta militer Myanmar.

Kelompok aktivis yang memantau korban penahanan dan pembunuhan oleh junta, Assistance Association for Political Prisoners, mengatakan pasukan keamanan Myanmar telah membunuh 550 orang, 46 di antaranya anak-anak, sejak junta militer menggulingkan pemerintahan terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi.

THE IRRAWADDY | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

37 menit lalu

Tentara Thailand berlindung di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 selama pertempuran di sisi Myanmar antara Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan pasukan Myanmar, yang berlanjut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, April 20, 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

1 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

2 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

7 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

8 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

13 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

15 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

16 hari lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

Kementerian Luar Negeri sedang bekerja sama dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok menangani kasus lima WNI terjerat online scam.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

22 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

24 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.