TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menghadapi tantangan terbesar dalam kepemimpinannya selama 10 tahun. Pada Kamis, 1 April 2021, partai-partai oposisi di Belanda menyorongkan permintaan pemungutan suara untuk mosi tidak percaya pada Rutte.
Oposisi menuduhnya berbohong lewat sejumlah pernyataannya mengenai diskusi untuk membentuk sebuah kabinet yang baru. Perdana Menteri Rutte menyangkal dia kalau berbohong.
“Saya tidak berbohong, saya bertindak dengan terhormat dan hati nurani yang baik,” kata Rutte.
Baca juga: Sosok Mark Rutte, Perdana Menteri Belanda yang Jadi Sorotan
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. REUTERS/Francois Lenoir
Rutte sebelumnya memenangkan pemilu parlemen pada 17 Maret 2021 lalu. Pemungutan suara itu dipandang sebagai sebuah referendum terkait cara Rutte menangani krisis pandemi Covid-19.
Kehilangan mosi percaya bisa membuat kemampuan Rutte untuk membentuk sebuah pemerintahan yang baru menjadi lumpuh.
Jika tidak ada aral melintang, pemungutan suara untuk mosi tidak percaya akan dilakukan lusa atau setelah Rutte muncul di parlemen untuk menjelaskan mengapa dia belum membicarakan masalah penunjukan seorang anggota parlemen Belanda yang dianggap penuh muatan politik dan diputuskan dalam pembicaraan tertutup.
Pembentukan sebuah pemerintahan yang baru pada 25 Maret lalu, ditunda secara tiba-tiba. Alasannya salah satu kepala negosiator tak mau membuka sebuah dokumen sensitif dan memilih berlari ke luar parlemen. Setelah disusuri, kepala negosiator itu rupanya positif Covid-19.
Dokumen yang ditutup-tutupi dalam rapat tadi berisi informasi bahwa tim negosiator berdiskusi untuk memberikan sebuah posisi (jabatan) pada anggota parlemen bernama Pieter Omtzigt. Hal itu bikin melongo karena dalam politik Belanda, Omtzigt adalah pengkritik ulung kabinet Rutte sebelumnya.
Omtzigt adalah anggota parlemen Belanda dari Partai Kristen Demokrat. Partai ini juga bagian dari koalisi pemerintah.
Sebelumnya, Perdana Menteri Belanda itu pada 25 Maret lalu mengatakan dia bukan pihak yang menyebut memberikan posisi untuk Omtzigt, melainkan dari catatan sejumlah perundingan ke parlemen pada pekan ini. Sedangkan pada Kamis, 1 April 2021, Rutte mengatakan di hadapan anggota parlemen Belanda yang skeptis bahwa dalam sebuah pembicaraan tertutup dia sudah mencalonkan Omtzight untuk mengisi sebuah jabatan di kabinet.
Sumber: Reuters