TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria Philadelphia yang sedang mengerjakan video tentang kampanye anti-kekerasan senjata api di kota itu menjadi korban penembakan.
Anthony Merriett, 55 tahun, ditembak ketika dia sedang mengambil peralatan dari vannya Senin malam, dikutip dari CNN, 31 Maret 2021.
Saat itu Merriett sedang mewawancarai anggota keluarga korban kekerasan senjata. Dia bekerja untuk perusahaan produksi yang membuat video anti-kekerasan untuk disiarkan di Netflix, CNN melaporkan.
Polisi mengatakan Merriett ditembak beberapa kali di seluruh tubuhnya. Dia dibawa ke rumah sakit, tetapi dinyatakan meninggal.
"Mereka merekam video tentang menghentikan kekerasan senjata api ketika dia sendiri menjadi korban kekerasan bersenjata yang merenggut nyawanya," kata Kepala Inspektur Polisi Philadelphia, Scott Small, CBS melaporkan.
Polisi mengatakan sebelum penembakan, korban berada di dalam sebuah rumah yang digunakan perusahaan untuk produksi video tentang dampak kekerasan senjata terhadap keluarga setempat.
"Perusahaan produksi ini merekam mereka, mengirimkan pesan tentang kampanye setop penembakan dan kekerasan senjata," kata Small.
Ketika korban pergi keluar untuk mengambil beberapa peralatan lagi dari sebuah mobil van, dia ditembak dan terbunuh.
"Kami tahu setidaknya empat tembakan dilepaskan dari senjata semi-otomatis," kata Small.
Baca juga: Kecam Serangan Rasis Asia-Amerika, Veteran AS Perlihatkan Bekas Luka Waktu Dinas
Petugas belum melakukan penangkapan dan belum menemukan senjata apa pun, kata polisi. Motif pembunuhan Merriett juga belum diketahui.
Kematiannya adalah pembunuhan ke-119 Philadelphia tahun 2021, menurut Departemen Kepolisian Philadelphia. Pada periode yang sama tahun lalu, ada 93 kasus pembunuhan di Philadelphia, yang berarti pembunuhan telah meningkat 28% dibandingkan periode waktu yang sama pada tahun 2020, menurut statistik departemen, CNN melaporkan.
Komite Khusus Pencegahan Kekerasan Senjata Dewan Kota Philadelphia mengadakan audiensi publik Selasa, dijadwalkan sebelum kematian Merriett, untuk mengerjakan rencana kota untuk mengatasi tingkat pembunuhan.
Anggota Dewan Kenyatta Johnson menyebut penembakan dan kekerasan bersenjata di kota Philadelphia sebagai "wabah penyakit".