Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taktik Baru Lawan Junta Militer, Warga Myanmar Buang Tumpukan Sampah ke Jalan

image-gnews
Ban terbakar di jalan saat protes terhadap kudeta militer berlanjut, di Mandalay, Myanmar 27 Maret 2021. [REUTERS / Stringer]
Ban terbakar di jalan saat protes terhadap kudeta militer berlanjut, di Mandalay, Myanmar 27 Maret 2021. [REUTERS / Stringer]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sampah menumpuk di jalan-jalan kota utama Myanmar pada Selasa setelah gerakan pembangkangan sipil Myanmar melancarkan aksi "mogok sampah" sebagai taktik lain untuk menentang kekuasaan junta militer.

Bersamaan dengan protes, kampanye pembangkangan sipil telah melumpuhkan sebagian besar ekonomi. Dalam taktik baru, pengunjuk rasa berupaya meningkatkan protes nasional dengan meminta warga meninggalkan sampah di persimpangan di kota utama Yangon.

"Aksi mogok sampah ini adalah aksi menentang junta," tulis sebuah poster di media sosial, dikutip dari Reuters, 30 Maret 2021.

Semua orang bisa bergabung, bunyi seruan itu.

Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan sampah yang menumpuk di jalan-jalan utama Myanmar. Myanmar Now melaporkan penduduk di distrik Thaketa, Yangon, ambil bagian dalam mogok sampah pada Selasa pagi, dengan menumpahkan tumpukan sampah ke jalan.

Ribuan demonstran Myanmar kembali turun ke jalan di beberapa kota lain di seluruh negeri pada Selasa, menurut media dan foto di media sosial.

Sementara itu, pasukan keamanan menembak dan membunuh seorang pria di kota paling selatan Kawthaung ketika mereka membersihkan jalan, menurut portal berita Mizzima, dan satu orang tewas di kota utara Myitkyina, kata seorang kerabat korban berusia 23 tahun itu kepada Reuters.

Pada hari Senin, 14 warga sipil tewas, termasuk setidaknya delapan di lingkungan Dagon Selatan Yangon, kata kelompok advokasi Assistance Association for Political Prisoners (AAPP).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasukan keamanan di sana menembakkan senjata kaliber yang lebih berat dari biasanya ke arah pengunjuk rasa yang tiarap di belakang barikade kantong pasir, kata saksi mata. Tidak segera jelas senjata apa itu tapi diyakini sebagai sejenis peluncur granat.

Televisi pemerintah mengklaim pasukan keamanan hanya menggunakan "senjata anti huru hara" untuk membubarkan kerumunan yang mereka sebut teroris, yang menghancurkan trotoar dan satu orang terluka.

Baca juga: Jika Tidak Dicegah, Myanmar Dalam Ancaman Perang Saudara

Seorang warga South Dagon mengatakan pada Selasa pasukan keamanan tidak berhenti menembaki demonstran. "Terjadi penembakan sepanjang malam," kata warga yang enggan disebutkan namanya itu.

Warga menemukan mayat yang terbakar parah di pagi hari, kata saksi itu, menambahkan tidak diketahui apa yang terjadi pada orang tersebut dan militer mengambilnya.

Setidaknya 512 warga sipil telah tewas dalam hampir dua bulan sejak protes terhadap kudeta militer dimulai, di mana 141 dari mereka tewas pada Sabtu, hari paling berdarah dari kerusuhan di Myanmar, menurut kelompok advokasi AAPP.

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

2 jam lalu

Tentara Thailand berlindung di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 selama pertempuran di sisi Myanmar antara Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan pasukan Myanmar, yang berlanjut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, April 20, 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

1 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

2 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

8 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

8 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

13 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

15 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

16 hari lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

Kementerian Luar Negeri sedang bekerja sama dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok menangani kasus lima WNI terjerat online scam.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

22 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

24 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.