TEMPO.CO, - Pengelola Masjid Nabawi merilis rencana operasional masjid pada Ramadan 1442 hijriah mendatang di tengah pandemi virus corona yang belum selesai.
Kepala Kepresidenan Dua Masjid Suci, Abdul-Rahman bin Abdulaziz Al-Sudais, mengatakan Masjid Nabawi akan ditutup setengah jam setelah salat Tarawih. "Akan dibuka kembali dua jam sebelum salat Subuh kecuali sepuluh hari terakhir Ramadan akan buka 24 jam," katanya dikutip dari The Siasat Daily, Selasa, 30 Maret 2021.
Kapasitas total jemaah di bulan Ramadan maksimal 60 ribu orang. Pengurus masjid akan menerapkan protokol jaga jarak sosial di dalam dan luar masjid guna mencegah penularan Covid-19.
Sementara itu yang diizinkan salat di Raudhah, suatu tempat di dalam Masjid Nabawi yang terletak dekat makam Nabi Muhammad, hanyalah imam, pekerja, dan petugas pemakaman.
Pengurus masjid belum bisa memastikan apakah akan mengadakan buka puasa bersama dan Itikaf. Mereka masih menunggu rekomendasi dari Kementerian Kesehatan.
Ramadan tahun lalu, Arab Saudi telah menangguhkan penyelenggaraan salat Tarawih di Masjidil Haram, Makkah dan Masjid Nabawi, Madinah untuk mengekang penyebaran COVID-19 di negara tersebut.
Setiap tahun ribuan muslim menghabiskan bulan suci Ramadan di Arab Saudi demi menunaikan salat Tarawih dan salat Tahajud di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Kapasitas seluruh Masjid Nabawi sebelum pandemi COVID-19, dengan atap dan bujur sangkar, adalah 350 ribu jemaah. Jika alun-alun selatan dan alun-alun barat sesekali dibuka maka bisa menampung tambahan 96 ribu jemaah.
Baca juga: Program Penghijauan Halaman Masjidil Haram Dimulai
Sumber: THE SIASAT DAILY