TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Brasil Jair Bolsonaro melakukan rombak kabinet pada Senin, 29 Maret 2021. Reshuffle kabinet itu adalah yang terbesar sejak dia memangku jabatan.
Perombakan kabinet juga dilakukan menyusul tingginya tekanan yang diharapi Bolsonaro, khususnya terkait caranya mengatasi wabah virus corona. Di Brasil, ada 300 ribu lebih pasien Covid-19 yang meninggal.
Tiga menteri yang angkat kaki dari Pemerintahan Brasil, diantaranya Menteri Luar Negeri Brasil Ernesto Araujo. Dia sempat menjadi sasaran kritik karena dianggap gagal menjamin suplai vaksin virus corona dari Beijing dan Washington.
Dalam perombakan kabinet, kepala staf kepresidenan Brasil Walter Souza Braga mendapat kepercayaan untuk duduk sebagai Menteri Pertahanan Brasil yang baru, menggantikan Fernando Azevedo. Sedangkan pejabat tinggi di Kepolisian Brasil, Anderson Gustavo Torres, yang dikenal punya kedekatan dengan keluarga Bolsonaro, dipercaya menjadi Menteri Kehakiman Brasil menggantikan posisi André Mendonça.
“Bolsonaro sedang berada dalam tekanan yang sangat besar dan ingin mempertahankan posisi politiknya. Perubahan pada posisi Kementerian Pertahanan sungguh tidak terduga dan menciptakan banyak kebingungan,” kata Creomar de Souza, pendiri lembaga Dharma Political Risk and Strategy di Brasil.
Jair Bolsonaro.[Reuters]
Baca juga: Pandemi COVID-19 di Brasil Cetak Rekor Baru Saat Ganti Menkes
Brasil adalah negara dengan perekonomian terbesar di Amerika Latin. Perekonomian negara Samba itu sekarang sedang dalam tahap terburuk gara-gara pandemi Covid-19.
Angka kematian akibat Covid-19 di Brasil bisa sampai 3 ribu orang per hari menyusul varian baru Covid-19 yang sudah menjalar ke Brasil. Presiden Bolsonaro sempat mendapat sorotan masyarakat internasional karena dia mencibir kebijakan lockdown (penguncian). Dia juga sempat meragukan vaksin virus corona dan berharap adanya keajaiban yang bisa menjadi penyembuh.
Kasus virus corona di Brasil sama buruknya dengan yang terjadi di Amerika Serikat. Di tengah kondisi seperti ini, mantan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, kembali ke panggung politik. Keberadaan Lula da Silva ini telah menjadi ancaman bagi Bolsonaro dalam pemilu Brasil tahun depan. Lula da Silva saat ini sangat ingin mendapat dukungan di bidang politik.
Sumber: Reuters