TEMPO.CO, Jakarta - Negara bagian Queensland pada Minggu, 28 Maret 2021, melaporkan ada satu kasus baru infeksi virus corona. Penderita diduga tertular varian baru virus corona dari Inggris B117, yang diyakini lebih mudah menular.
Atas temuan kasus baru ini, Queensland menilai belum perlu dilakukan lockdown. Orang terkena infeksi virus corona itu adalah seorang laki-laki, yang pernah melakukan kontak dengan kasus pertama di sebuah kluster yang kemudian menyebar dengan cepat.
Baca juga: Australia Tetap Pakai Vaksin Virus Corona AstraZeneca
Rak-rak sayuran terlihat hampir kosong di sebuah supermarket di tengah wabah penyakit Covid-19 di Melbourne, Victoria, Australia, Ahad, 2 Agustus 2020. Saat ini Australia mengalami kemunculan kembali wabah virus corona. Klarissa Leahy via REUTERS
Laki-laki itu bekerja sebagai penata taman, yang diketahui positif Covid-19 pada Kamis, 24 Maret 2021. Perdana Menteri negara bagian Queensland Annastacia Palaszczuk dan Kepala Kesehatan di Queensland Jeannette Young mengatakan ada lagi orang ketiga yang dinyatakan positif Covid-19 pada Sabtu, 26 Maret 2021.
Otoritas mendesak masyarakat agar melakukan social distancing dan melakukan tes virus corona. Sebab saat ini bukan waktunya untuk berleha-leha mengingat orang-orang yang terinfeksi virus corona berada di tengah masyarakat. Young meyakinkan, lockdown di Queensland masih belum diperlukan pada tahap ini.
“Saya tidak bisa mengesampingkan apapun, saya hanya bisa berharap masyarakat tidak membuat asumsi apapun,” kata Young.
Dalam beberapa hari terakhir, belum ada wilayah di Australia yang melaporkan kasus baru infeksi virus corona di masyarakat.
Di Australia ada lebih dari 22 ribu kasus lokal infeksi virus corona. Terhitung sejak Maret 2020, ada 909 orang meninggal akibat Covid-19. Negeri Kangguru itu termasuk daftar 10 negara yang sukses menangani pandemi Covid-19.
Sumber: Reuters