Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

H&M sampai Nike Terancam Diboikot di Cina karena Protes Kerja Paksa di Xinjiang

image-gnews
Orang-orang berjalan melewati toko ritel mode Swedia H&M di kompleks perbelanjaan di Beijing, Cina 25 Maret 2021. [REUTERS / Florence Lo]
Orang-orang berjalan melewati toko ritel mode Swedia H&M di kompleks perbelanjaan di Beijing, Cina 25 Maret 2021. [REUTERS / Florence Lo]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - H&M, Nike, Adidas, dan merek pakaian besar Barat lainnya menghadapi boikot di Cina karena memprotes penggunaan tenaga kerja paksa untuk memproduksi kapas di Xinjiang.

H&M dan Nike mengatakan beberapa bulan yang lalu bahwa mereka prihatin dengan tuduhan bahwa kerja paksa telah digunakan untuk memproduksi kapas di Xinjiang.

H&M multinasional Swedia, pengecer pakaian terbesar kedua di dunia, telah ditarik dari toko-toko e-commerce besar di Cina, dan seorang selebriti terkemuka telah memutuskan hubungan dengan merek tersebut. Nike dan Adidas, di antara merek lain, juga menghadapi kritik keras, Reuters melaporkan, 25 Maret 2021.

Warganet Cina mendesak pemerintah memblokir merek asing itu karena mencemari nama Cina, setelah pengguna internet menemukan pernyataan yang mereka buat di masa lalu perihal Xinjiang.

Dikutip dari CNN, kemarahan itu muncul setelah sebuah kelompok yang terkait dengan Partai Komunis Cina yang berkuasa mengunggah pernyataan dari H&M tentang Xinjiang di situs media sosial Cina, Weibo. Dalam pernyataan yang dirilis pada September, H&M mengatakan bahwa mereka "sangat prihatin" atas laporan kerja paksa dalam produksi kapas di Xinjiang.

Tidak jelas mengapa pernyataan H&M kembali ke mata publik, tetapi insiden ini bertepatakan ketika ketegangan diplomatik antara Cina dan Barat telah meningkat.

Dalam unggahan media sosial yang viral tentang H&M, Liga Pemuda Komunis Cina mengecam sikap perusahaan tersebut.

"Menyebarkan desas-desus untuk memboikot kapas Xinjiang, sambil mencoba mencari untung di Cina? Angan-angan!" kata unggahan itu, dikutip dari CNN.

Komentar tersebut memicu banjir kritik yang ditujukan pada H&M dari pengguna media sosial Cina, termasuk tagar viral yang dibaca lebih dari 1 miliar kali: "Saya mendukung kapas Xinjiang."

"Pakaian H&M adalah kain compang-camping," kata salah satu komentar Weibo yang paling disukai. "Mereka tidak pantas mendapatkan kapas Xinjiang kami!"

Pada Kamis pagi, Nike dan H&M masing-masing kehilangan dua duta merek Cina mereka.

Dilaporkan ABC News, aktor Cina Huang Xuan mengumumkan bahwa dia memutuskan hubungannya dengan H&M dan mengatakan bahwa dia "dengan tegas menentang segala upaya untuk mendiskreditkan negara."

Sementara idola pop Wang Yibo menyusul langkah Huang dan memutuskan hubungannya dengan Nike pada hari Kamis.

Awal pekan ini, Cina membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia oleh pejabatnya di wilayah barat Xinjiang setelah Uni Eropa, Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada menjatuhkan sanksi kepada para pejabat.

Beijing membalas dengan sanksi pembalasan terhadap anggota parlemen, akademisi, dan institusi Eropa.

Beberapa pengguna internet di Cina mengatakan mereka akan berhenti membeli Nike dan akan mendukung merek lokal seperti Li Ning dan Anta, sementara yang lain mengatakan kepada Adidas untuk meninggalkan Cina.

Saham Anta Sports Products Ltd dan Li Ning Co melonjak, sementara saham Adidas, Inditex dan H&M turun ketika pasar Eropa dibuka pada hari Kamis, menurut laporan Reuters.

Tabloid pemerintah Cina, Global Times, mengatakan Inditex Spanyol, pemilik Zara, telah "diam-diam menghapus" pernyataan di Xinjiang dari situs web berbahasa Inggris dan Spanyol.

Inditex tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Pengguna internet Cina juga menargetkan Better Cotton Initiative (BCI), sebuah kelompok yang mempromosikan produksi kapas berkelanjutan yang mengatakan pada Oktober mereka menangguhkan persetujuan kapas yang bersumber dari Xinjiang untuk musim 2020-2021, dengan alasan masalah hak asasi manusia.

Anggota BCI termasuk Nike, Adidas, H&M, dan Fast Retailing Jepang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jika Anda memboikot kapas Xinjiang, kami akan memboikot Anda. Entah Adidas keluar dari BCI, atau keluar dari Cina," tulis seorang pengguna internet.

Nike, Adidas dan BCI tidak menanggapi permintaan komentar.

H&M mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka menghormati konsumen Cina dan berkomitmen untuk investasi dan pengembangan jangka panjang di Cina.

Tetapi pada Kamis pagi, H&M tidak ada di beberapa peta pencari lokasi toko Cina. Pencarian toko H&M di Baidu Maps tidak membuahkan hasil. Toko resmi pengecer di Alibaba's Tmall, sebuah platform e-niaga, tidak dapat diakses.

Pasar Cina yang besar dan menguntungkan semakin penting bagi merek internasional karena ritel di tempat lain di dunia masih terpukul oleh pembatasan virus corona.
Perdagangan Cina pulih dan berkembang pesat di sebagian besar tahun 2020 setelah berhasil mengendalikan pandemi di dalam perbatasannya sendiri.

Kuartal terakhir saja, pendapatan Nike di Greater China melebihi pendapatannya di AS dan Kanada lebih dari US$ 3 juta (Rp 43 miliar) meskipun penjualan yang kuat di dalam negeri, ABC News melaporkan.

Seorang perempuan berjalan melewati toko ritel perlengkapan olahraga Adidas di sebuah pusat perbelanjaan di Beijing, Cina 25 Maret 2021. [REUTERS / Florence Lo]

Pada briefing media harian di kementerian luar negeri Cina, juru bicara Hua Chunying, ketika ditanya tentang H&M, menunjukkan foto orang kulit hitam Amerika sedang memetik kapas.

"Ini terjadi di AS ketika budak kulit hitam dipaksa untuk memetik kapas di ladang," katanya.

Hua kemudian mengangkat foto kedua ladang kapas di Xinjiang.

"Lebih dari 40% kapas di Xinjiang dipanen dengan mesin, jadi dugaan kerja paksa tidak ada," kata Hua.

People's Daily, surat kabar utama Partai Komunis Cina, meluncurkan kampanye media sosial untuk mendukung kapas yang bersumber dari Xinjiang.

Gambar "Saya mendukung kapas Xinjiang" yang diunggah oleh surat kabar di mikroblog Weibo yang mirip Twitter telah menarik sekitar 2,2 juta suka.

Baca juga: Tidak Terima Dikenai Sanksi Terkait Muslim Uighur, Cina Balas Uni Eropa

Pengecer Jepang Muji, yang dimiliki oleh Ryohin Keikaku Co, mengatakan kepada Global Times bahwa mereka menggunakan kapas Xinjiang, mendapat pujian dari pengguna internet Cina, yang memuji "naluri bertahan hidup" perusahaan.

Ryohin Keikaku baru-baru ini melakukan uji tuntas untuk pabrik Xinjiang, yang memiliki hubungan tidak langsung melalui rantai pasokannya, dan juga menugaskan kelompok audit independen untuk melakukan audit di tempat, tetapi tidak menemukan masalah yang signifikan, kata perusahaan itu kepada Reuters pada Kamis.

Cina memproduksi 22% pasokan kapas dunia dan lebih dari 80% kapas Cina berasal dari Xinjiang, ekspor terbesar di kawasan itu, menurut laporan ABC News.

Kelompok hak asasi manusia telah berulang kali menuduh Beijing menahan Uighur dan kelompok minoritas Muslim lainnya di wilayah tersebut di kamp "pendidikan ulang" dan menggunakan mereka sebagai pekerja paksa, yang mereka klaim sebagai bagian dari teknologi global dan rantai pasokan ritel, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Sanksi baru-baru ini dari Amerika Serikat, Inggris Raya, dan Uni Eropa atas Xinjiang telah memicu ketegangan baru dari pemerintah Cina, yang menyebut kamp tersebut sebagai "pusat pelatihan kejuruan" yang dirancang untuk memerangi kemiskinan dan ekstremisme agama.

REUTERS | CNN | ABC NEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

7 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

9 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

18 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

18 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

2 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.