TEMPO.CO, Jakarta - Satu lagi menteri Prancis yang tertular virus COVID-19. Dikutip dari kantor berita Reuters, Menteri Kebudayaan Roselyne Bachelot telah dibawa ke rumah sakit karena positif terkena COVID-19. Hal tersebut menyusul dimulainya gelombang ketiga pandemi COVID-19 di Prancis.
"Kondisi dia stabil, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ia akan terus diawasi untuk beberapa hari kedepan," ujar keterangan pers Kementerian Kebudayaan Prancis, Rabu, 24 Maret 2021.
Di saat bersamaan dengan masuknya Bachelot ke rumah sakit, Menteri Tenaga Kerja Elizabeth Borne dinyatakan bebas untuk kembali ke rumahnya. Sebelum Bachelot, Borne lebih dulu dinyatakan tertular COVID-19.
Borne masuk ke rumah sakit pada Jumat pekan lalu, delapan hari setelah dinyatakan positif COVID-19. Sebelumnya, ia melakukan isolasi mandiri.
Dengan masuknya Bachelot ke rumah sakit, maka jumlah menteri Prancis yang pernah tertular COVID-19 sudah mencapai delapan orang. Salah satu di antaranya adalah Menteri Keuangan Bruno Le Maire.
Presiden Emmanuel Macron pun tak ketinggalan. Ia juga sempat tertular virus COVID-19 pada Desember lalu dan harus melakukan isolasi mandiri.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, dinyatakan positif mengidap penyakit virus corona (COVID-19), terlihat di layar TV saat dia menghadiri konferensi video meja bundar untuk Konferensi Kemanusiaan Nasional (NHC) di Kementerian Luar Negeri di Paris, Prancis, 17 Desember. , 2020. [REUTERS / Christian Hartmann / Ilustrasi]
Sebagai tambahan, Menteri Bachelot juga masuk ke rumah sakit saat mereka dalam kondisi kelimpungan saat ini. Seiring dengan memburuknya pandemi COVID-19 di Prancis, angka pasien di rumah sakit mulai mendekati angka pada masa gelombang kedua pandemi,
Kurang lebih ada 27 ribu penderita COVID-19 di rumah sakit Prancis saat ini. Pada Selasa kemarin, jumlah penduduk yang berada di unit perawatan intensif (ICU) naik ke angka 4.634 orang, mendekati angka November lalu yang kurang lebih 5000 orang.
"Apapun yang terjadi, beberapa bulan ke depan akan terasa mengerikan. Kita menemui jalan buntu. Seharusnya lockdown dilakukan lebih awal," ujar Kepala ICU Rumah Sakit Bichat di Paris, Jean-Francois Timsit.
Diberitakan sebelumnya, mayoritas wilayah di utara Prancis menjalani lockdown ketiga sejak akhir pekan kemarin untuk menekan pandemi COVID-19. Prancis tercatat memiliki 4,3 juta kasus dan 92 ribu kematian akibat COVID-19.
Baca juga: Prancis Buka Lagi Kantor Kedutaan Besar di Libya
ISTMAN MP | REUTERS