TEMPO.CO, Jakarta - Kasus penembakan di Atlanta, Amerika Serikat, sampai Senin, 22 Maret 2021, masih berstatus dalam penyelidikan. Penembakan pada akhir pekan itu di tiga tempat spa persisnya di Cherokee, Atlanta, menewaskan delapan orang.
Sherif wilayah Cherokee, Frank Reynolds, mengatakan kendati kasus ini mendapat perhatian sangat luas, bukan hanya di penjuru Amerika Serikat, namun juga di dunia, pihaknya belum akan memberikan keterangan mengenai hasil investigasi.
“Fokus utama kami adalah melakukan investigasi pada kejahatan ini dan memastikan semua fakta-fakta serta bukti terkumpul untuk diserahkan ke lembaga peradilan Blue Ridge, yang selanjutnya dilakukan tuntutan,” kata Reynolds.
Baca juga: Pelaku Penembakan di Atlanta Kena 8 Dakwaan Pembunuhan
Petugas Polisi Kota Atlanta Davis bekerja di tempat kejadian di luar Gold Spa setelah terjadinya aksi penembakan mematikan di daerah Atlanta, di Atlanta, Georgia, AS 16 Maret 2021. Penembakan ketiga terjadi di Aroma Therapy Spa yang menewaskan satu orang. REUTERS/Chris Aluka Berry
Robert Aaron Long, pelaku penembakan sudah ditahan setelah mencoba melarikan diri usai melakukan penembakan massal pada Selasa, 16 Maret 2021. Dia di dakwa dengan delapan dakwaan pembunuhan.
Kepolisian masih mencoba menggali motif dibalik penembakan itu. Peristiwa penembakan ini telah menimbulkan waswas di kalangan masyarakat Amerika Serikat keturunan Asia terkait terkait tingginya ujaran kebencian yang diarahkan pada mereka. Dari delapan korban penembakan ini, enam orang adalah perempuan keturunan Asia-Amerika.
Tim penyidik mengatakan Long kemungkinan bertindak di luar kendali karena dampak kecanduan seks. Direktur FBI Robert Wray mengatakan dalam sebuah wawancara akhir pekan lalu, ras tidak tampak sebagai faktor.
Kepolisian Cherokee mengatakan Long menghadapi tuntutan pembunuhan dengan niat jahat dan penyerangan yang sangat buruk. Pembunuhan dengan niat jahat adalah pelanggaran hukuman di negara bagian Georgia, yang mengakui kejahatan tersurat mau pun tersirat.
Sumber: Reuters