TEMPO.CO, Jakarta - Jerman berencana memperpanjang lockdown demi menekan penyebaran Covid-19. Dengan perpanjangan ini, maka sudah lima bulan Jerman berstatus lockdown.
Keputusan untuk memperpanjang lockdown diambil setelah angka infeksi virus corona di Jerman melampaui level yang ditetapkan otoritas. Dengan begitu, jika lockdown tidak diambil itu bisa membuat rumah sakit-rumah sakit kewalahan.
Baca juga: Unjuk Rasa Menolak Lockdown di Jerman Berujung Ricuh
Orang-orang mengantre di luar pusat pengujian coronavirus (COVID-19) di Frankfurt, Jerman, 18 Maret 2020. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Rekomendasi untuk memperpanjang lockdown itu masih bersifat perencanaan yang disiapkan oleh kantor Kanselir Jerman Angela Merkel menjelang video-conference para pemimpin di kawasan dan nasional pada Senin, 22 Maret 2021 waktu setempat. Rapat itu akan memutuskan kebijakan-kebijakan yang akan diambil berikutnya dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Dalam pertemuan terakhir pada awal Maret 2021, para pucuk pimpinan di Jerman sepakat untuk melakukan pembukaan (perekonomian) secara bertahap, di mana hal ini mengesampingkan keberatan dari Kanselir Jerman Angela Merkel. Menurut Merkel, varian baru Covid-19 telah membuat pandemi Covid-19 semakin sulit dikendalikan.
Institut Robert Koch untuk Penyakit Infeksius menyebut jumlah kasus positif Covid-19 ada 100 ribu kasus per populasi dalam sepekan. Ruang-ruang ICU bakal mulai kehabisan kapasitas.
Dalam rancangan sementara disebutkan lockdown bakal diperpanjang sampai 18 April 2021. Dalam proposal sebelumnya disebutkan semua pelancong yang tiba di Jerman harus menjalani karantina mandiri, meskipun mereka tidak berada di zona merah penyebaran virus corona. Namun aturan ini baru sebatas rencana dan harus didiskusikan lebih lanjut.
Sumber: Reuters