TEMPO.CO, - Pemerintah Singapura mengizinkan masjid-masjid di sana untuk menyelenggarakan salat tarawih selama Ramadan. Alasannya kasus COVID-19 di negara itu sudah terkendali.
Kebijakan ini berbeda dibandingkan Ramadan tahun lalu saat pemerintah memaksa semua masjid ditutup untuk mencegah penularan virus corona.
Dewan Agama Islam Singapura (Muis) mengumumkan bahwa masjid akan mengadakan tarawih dan salat tahajud dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Saya yakin banyak dari kami (Muslim) berharap untuk menghabiskan waktu di masjid. Tetapi mengingat situasi saat ini (pandemi), sangat penting untuk melakukannya dengan cara yang sangat aman dan bertanggung jawab," kata Nazirudin Mohd Nasir, otoritas Islam tertinggi, dikutip dari The Star, Ahad, 21 Maret 2021.
Agar bisa mengikuti salat tarawih dan salat tahajud berjamaah di masjid, warga Singapura harus memesan tempat secara online. Jemaah yang ingin ikut salat tahajud dilarang bermalam di masjid.
Terbaru Singapura melaporkan 17 kasus infeksi virus corona baru pada Sabtu siang. Total kasus positif COVID-19 di sana menjadi 60.184.
Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan semuanya adalah kasus COVID-19 impor dan penderitanya telah diisolasi. Tidak ada laporan penularan komunitas atau dari asrama pekerja migran.
Baca juga: Virus Corona, Singapura Berharap Bisa Buka Perbatasan Akhir Tahun
Sumber: THE STAR