Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Militer Thailand Bantah Pasok Beras untuk Bantu Tentara Myanmar

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Thailand membantah telah memasok beras ke unit-unit tentara Myanmar dan mengatakan pada Sabtu bahwa setiap produk makanan yang dikirim ke perbatasan adalah bagian dari perdagangan normal.

Militer Myanmar menghadapi kecaman internasional atas kudeta 1 Februari dan tindakan keras berdarah terhadap protes terhadap pemerintahan militer yang menewaskan hampir 250 orang. Thailand telah menyuarakan keprihatinan atas pertumpahan darah tersebut.

Bantuan langsung Thailand kepada militer Myanmar kemungkinan akan menuai kecaman dari para pendukung pemerintah sipil yang dikudeta pimpinan Aung San Suu Kyi. Peraih Nobel perdamaian itu telah ditahan di Myanmar sejak kudeta Myanmar.

Media Thailand melaporkan bahwa tentara Thailand telah memasok 700 karung beras ke unit-unit tentara Myanmar di perbatasan timur Myanmar, mengutip seorang pejabat keamanan anonim yang mengatakan pengiriman beras itu atas perintah pemerintah Thailand.

"Tentara Thailand tidak memasok tentara Myanmar dan tidak ada kontak dari tentara Myanmar yang meminta bantuan atau pertolongan dari kami karena mereka memiliki kehormatan sendiri," kata Mayor Jenderal Amnat Srimak, komandan Pasukan Naresuan, dikutip dari Reuters, 21 Maret 2021.

"Jika ada sesuatu, saya pikir ada perdagangan reguler di penyeberangan perbatasan biasa," kata Amnat. "Kami tidak memblokir ini jika tindakan tersebut tidak melanggar hukum dan mengikuti prosedur bea cukai."

Seorang juru bicara pemerintah Thailand belum berkomentar. Militer Myanmar tidak menjawab panggilan Reuters untuk meminta komentar.

Tentara Myanmar berjalan di sepanjang jalan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021. [REUTERS / Stringer]

Media Thailand mengatakan unit tentara Myanmar yang dipasok di dekat perbatasan telah diputus oleh pasukan Persatuan Nasional Karen (KNU), kelompok pemberontak etnis minoritas yang menyetujui gencatan senjata dengan pemerintah Myanmar pada tahun 2012.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang juru bicara KNU menolak berkomentar. KNU telah memberikan dukungannya untuk gerakan demokrasi Myanmar, serta mengutuk kudeta dan tindakan keras militer.

Junta Myanmar telah membela kudeta dengan alasan pemilu 8 November yang dimenangkan telak Partai Liga Nasional untuk Demokrasi Suu Kyi diwarnai kecurangan.

Militer mengatakan gugatan kecurangan diabaikan oleh komisi pemilihan, tetapi komisi pemilihan mengatakan pemilu berlangsung adil. Setelah kudeta, junta telah menjanjikan pemilihan baru tetapi belum menetapkan tanggal.

Baca juga: Thailand Diduga Kirim Beras Untuk Bantu Militer Myanmar

Media Thailand menunjukkan foto-foto yang tampak seperti karung beras yang dimuat ke dalam truk di perbatasan. Gambar yang dilihat oleh Reuters menunjukkan pria, beberapa berseragam kamuflase, menyeberang ke Thailand dan memeriksa suhu tubuh mereka untuk protokol kesehatan.

Pergerakan antara Thailand dan Myanmar telah sangat dibatasi sejak merebaknya pandemi virus corona, dengan perdagangan terbatas. Penduduk mengatakan kepada Reuters bahwa penyeberangan yang ditunjukkan dalam gambar itu bukan jalur perdagangan normal antara Thailand dan Myanmar.

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Thailand Kembali Berencana Tarik Pajak Turis, Wisatawan Asing Harus Rp138 Ribu Per Orang

5 jam lalu

Selain Bangkok, berikut ini beberapa destinasi wisata di Thailand yang wajib dikunjungi. Ada Chiang Mai, Phuket, hingga Khao Yai. Foto: Canva
Thailand Kembali Berencana Tarik Pajak Turis, Wisatawan Asing Harus Rp138 Ribu Per Orang

Langkah ini bertujuan menstimulasi pendapatan pariwisata Thailand, dengan target mencapai 3 triliun baht atau sekitar Rp1.379 triliun tahun in


Di Tengah Perubahan Iklim, Bulog Sebut Metode Pertanian dan Distribusi Tradisional Tak Lagi Memadai

11 jam lalu

Petani menanam padi di area persawahan kering yang dialiri air memakai mesin pompa di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia bakal berstatus waspada kekeringan sampai dengan November karena dipengaruhi oleh fenomene El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
Di Tengah Perubahan Iklim, Bulog Sebut Metode Pertanian dan Distribusi Tradisional Tak Lagi Memadai

Direktur Bulog mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk menyikapi produksi beras di tengah perubahan iklim.


Perum Bulog Gelar IIRC 2024: Bahas Perubahan Iklim, Geopolitik, hingga Distribusi Beras di Dunia

1 hari lalu

Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Sonya Mamoriska saat membuka Indonesia International Rice Conference (IIRC) 2024. Acara ini berlangsung pada 19-21 September 2024 di International Convention Center - The Westin Nusa Dua, Bali. Tempo/Adil Al Hasan
Perum Bulog Gelar IIRC 2024: Bahas Perubahan Iklim, Geopolitik, hingga Distribusi Beras di Dunia

Direktur Bulog Sonya Mamoriska menyatakan IIRC 2024 akan membahas isu iklim, gangguan ekonomi, geopolitik yang berdampak pada produksi beras.


49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

1 hari lalu

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat melakukan kunjungan mendadak ke Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 2 Juli 2023. (Foto: Facebook/Amir Yusof)
49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

Sebanyak 49 petugas Departemen Imigrasi Malaysia ditangkap oleh lembaga antirasuah terkait sindikat perdagangan orang yang bawa pekerja asing ilegal


Bulog Gelar Indonesia International Rice Conference di Bali, Apa yang Akan Dibahas?

1 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Bulog Gelar Indonesia International Rice Conference di Bali, Apa yang Akan Dibahas?

Acara Bulog bertajuk Rice Resilience: Adapting to Global Challenges ini berlangsung di International Convention Center - The Westin Nusa Dua, Bali.


Thailand Larang Pemotretan Prewedding dan Iklan di Kuil Kerajaan

1 hari lalu

Wat Rajabopit, kuil kerajaan di Bangkok, Thailand. (tourismthailand.org)
Thailand Larang Pemotretan Prewedding dan Iklan di Kuil Kerajaan

Terletak di dekat Istana Agung Thailand dan Wat Pho, Bangkok, Wat Rajabopit dibangun pada masa pemerintahan Raja Chulalongkorn (Rama V) pada 1869


Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

3 hari lalu

Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia memasuki perbatasan Indonesia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis, 20 Mei 2021. Malaysia mendeportasi 59 PMI bermasalah karena melanggar undang-undang keimigrasian setempat usai pemberlakuan larangan mudik Lebaran. ANTARA/Agus Alfian
Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

Imigrasi Soekarno Hatta melakukan pengetatan untuk cegah pekerja migran ilegal ke 3 negara tujuan itu karena marak kasus judi online.


Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

3 hari lalu

Foto udara menunjukkan daerah yang terendam banjir di kota perbatasan Mae Sai, setelah Topan Yagi, di provinsi utara Chiang Rai, Thailand, 12 September 2024. REUTERS/Boonwed Saetiow
Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

Topan Yagi yang berupa hujan lebat telah mengoyak sejumlah provinsi di wilayah tengah Myanmar.


Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

4 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

Kementerian Luar Negeri mengungkap akar masalah WNI mau bekerja menjadi online scammer di Myanmar.


Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

4 hari lalu

Ilustrasi TPPO. Shutterstock
Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi menjadi korban TPPO dan disekap di Myanmar. Mereka dijanjikan bekerja di bisnis kripto di Thailand.