Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diskusi Panas Amerika dan Cina di Alaska Usai, Apa Hasilnya?

image-gnews
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara selama kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 4 Februari 2021. [REUTERS / Tom Brenner]
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara selama kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 4 Februari 2021. [REUTERS / Tom Brenner]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika dan Cina akhirnya menuntaskan pertemuan bilateral mereka di Alaska yang berlangsung dari Kamis hingga Jumat kemarin. Berawal panas dengan Amerika menyebut Cina sebagai ancaman stabilitas global, pertemuan itu dikabarkan berlangsung alot. Walau begitu, pihak Amerika menegaskan bahwa mereka sudah menyampaikan segala hal yang perlu mereka sampaikan ke CIna.

"Sejak awal kami ingin menyampaikan apa saja yang kami khawatirkan soal aksi Cina. Ini kekhawatiran yang juga dirasakan oleh sekutu-sekutu kami...Kami juga menegaskan kembali kebijakan, prioritas, dan cara pandang Amerika...Respon defensif yang kami dapat," ujar Blinken dalam jumpa pers usai pertemuan, dikutip dari Channel News Asia, Sabtu, 20 Maret 2021.

Blinken tidak menjelaskan respon defensif seperti apa yang didapat pihak Amerika dari Cina. Apabila mengacu pada respon Cina di pembukaan pertemuan, Cina menuding Amerika sebagai pihak yang justru mencari gara-gara dan bermasalah dalam berbagai isu mulai dari demokrasi, ras, hingga hak asasi manusia.

Sama seperti Blinken, diplomat senior Partai Komunis Cina, Yang Jiechi, tidak menjelaskan secara detil bagaimana jalannya pertemuan dan seperti apa hasilnya. Di akhir pertemuan, ia menyampaikan bahwa dialog adalah satu-satunya jalan untuk menyelesaikan perbedaan dengan Amerika, namun Cina tidak akan semudah itu berubah sikap soal isu-isu tertentu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Amerika dan Cina kerap bertentangan dalam berbagai isu. Salah satunya adalah soal Indo-Pasifik yang sebagian perairannya Cina klaim sebagai miliknya. Selain itu, keduanya juga bertentangan soal status kedaulatan Taiwan dan demokrasi di Hong Kong.

Di awal pertemuan, Amerika menuding Cina telah melakukan praktik-praktik koersif di isu-isu tersebut. Soal Indo-Pasifik, misalnya, Cina telah menerbitkan kebijakan yang memperbolehkan kapal penjaga pantainya menyerang kapal manapun yang masuk ke wilayah yang mereka klaim. Menurut Amerika, jika Cina dibiarkan begitu saja, maka stabilitas global bisa terganggu.

Kapal tempur USS Ronald Reagan dan kapal pertahanan Jepang JS Izumo, sedang beroperasi di Laut Cina Selatan. Sumber: JMSDF/US Navy/Handout via Reuters/aljazeera.com

"Kami (hanya) menjaga kedaulatan nasional, keamanan, serta kepentingan untuk mengembangkan Cina. Itu hal yang tidak bisa kami hentikan. Kami harap Amerika tidak meremehkan keteguhan kami dalam menjaga wilayah dan kepentingan," ujar Yang Jiechi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah seorang pejabat senior Amerika, yang turut serta dalam pertemuan terkait, menyatakan pertemuan itu berlangsung tanpa hasil konkrit. Walau begitu, kata ia, Amerika dan Cina membahas banyak isu-isu strategis dan mencoba mencari kesamaan sikap.

"Kami rasa ada sejumlah area di mana, dalam situasi normal, bisa dieksplorasi bersama untuk tahu apakah ada kemungkinan kerjasama atau tidak," ujar pejabat terkait, yang enggan disebutkan namanya.

Pejabat itu melanjutkan, beberapa area tersebut meliputi Korea Utara, Iran, Afghanistan, dan Perubahan Iklim. Meskipun pembahasan di area-area terkait tidak menghasilkan keputusan konkrit, ia menyatakan Pemerintah Amerika mendapat berbagai informasi baru yang akan berguna ke depannya.

Secara terpisah, Presiden Amerika Joe Biden menyatakan bahwa ia bangga dan mendukung langkah-langkah yang diambil menteri luar negerinya.

Baca juga: Di Tengah Pertemuan, Amerika Sebut Cina Sebagai Ancaman Stabilitas Global

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

5 menit lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

3 jam lalu

Jamia Mosque Hong Kong (Hong Kong Tourism Board)
5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

Masjid tertua di Hong Kong dibangun pada 1840-an dan kini termasuk salah satu bangunan bersejarah grade 1.


Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS  /Erik De Castro
Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

Ferdinand Marcos Jr. akan menerapkan tindakan balasan yang proporsional terhadap serangan Cina di Laut Cina Selatan.


Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

1 hari lalu

Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

Hong Kong, sebuah kota yang memikat dengan perpaduan antara budaya tradisional dan kemajuan modern, menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi seluruh anggota keluarga.


Gaet Turis Indonesia, Hong Kong Promosi Wisata Ramah Muslim

1 hari lalu

Hong Kong Tourism Board menggelar Ngabuburit dan Buka Puasa Bersama Hong Kong Tourism Board di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024.
Gaet Turis Indonesia, Hong Kong Promosi Wisata Ramah Muslim

Dengan jumlah 270 juta jiwa, yang sebagian besar adalah muslim, Indonesia akan menjadi segmen wisatawan yang penting bagi Hong Kong.


Kiat Dian Ayu Lestari Mencari Makanan Halal saat Liburan ke Luar Negeri

1 hari lalu

Dian Ayu Lestari (TEMPO/Mila Novita)
Kiat Dian Ayu Lestari Mencari Makanan Halal saat Liburan ke Luar Negeri

Menurut Dian Ayu Lestari, kini banyak negara tujuan wisata menyediakan informasi tentang makanan halal.


Laba-laba Jantan dan Betina di Cina Ini Kerja Sama Penyamaran Jadi Bunga

2 hari lalu

Pasangan laba-laba kepiting (Thomisus spp) diduga berkamuflase di antara bunga Hoya pandurata. Esajournals.onlinelibrary.wiley.com
Laba-laba Jantan dan Betina di Cina Ini Kerja Sama Penyamaran Jadi Bunga

Satu spesies laba-laba yang ditemukan di Cina diduga telah berevolusi hingga pejantan dan betina bisa berpasangan menyerupai rupa bunga.


Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

2 hari lalu

Komunitas LGBT Thailand berpartisipasi dalam Parade Hari Kebebasan Gay di Bangkok, Thailand, 29 November 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis


Cina Akan Larang Chip Intel dan AMD di Komputer Kantor Pemerintahan

2 hari lalu

Advanced Micro Devices (AMD) chip. AP/Paul Sakuma
Cina Akan Larang Chip Intel dan AMD di Komputer Kantor Pemerintahan

Sebelumnya, Amerika Serikat pertimbangkan tambah daftar perusahaan chip Cina dalam Entity List.


Kongres Drone akan Diadakan di Cina pada Mei 2024

3 hari lalu

Ilustrasi drone. Efrem Lukatsky/Pool via REUTERS
Kongres Drone akan Diadakan di Cina pada Mei 2024

Kongres Drone Dunia ke-8 akan diadakan di Shenzhen, Cina Selatan, pada 24-26 Mei 2024