Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Disebut Amerika Pengancam Stabilitas Global, Ini Respon Cina

image-gnews
Cina menghancurkan kuburan Uighur menurut citra satelit.[AFP/The Telegraph]
Cina menghancurkan kuburan Uighur menurut citra satelit.[AFP/The Telegraph]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cina tidak tinggal diam usai disebut Amerika sebagai pengancam stabilitas global. Dalam pertemuan bilateral yang mempertemukan Menlu Amerika dan Menlu Cina Wang Yi, Cina menyebut Amerika masih terjebak dalam pola pkir dan mentalitas Perang Dingin yang menyebabkan hubungan kedua negara tidak kunjung membaik.

Tidak berhenti di situ, Cina juga menyebut Amerika sebagai negara demokratis yang ironisnya kesulitan menwujudkan demokrasi. Sebab, kata Cina, masih banyak minoritas yang mengalami diskriminasi atau termarginalkan di Amerika.

"Dan kami secara tegas menolak intervensi Amerika terhadap urusan internal Cina. Kami telah menolak keras segala bentuk intervensi dan akan membalasnnya dengan aksi yang tegas. Apa yang perlu kita lakukan adalah meninggalkan mentalitas Perang Dingin," ujar Diplomat Partai Komunis Cina, Yang Jiechi, pada hari pertama pertmuan di Alaska, Kamis. 18 Maret 2021.

Yang Jiechi melanjutkan bahwa negara yang sejatinya melakukan tindakan koersif bukanlah Cina, melainkan Amerika. Menurutnya, Ameirka telah menggunakan hegemoni keuangan dan kekuatan militernya untuk menekan negara lain demi kepentingannya.

Hal tersebut, kata Yang, pada ujunganya membuat berbagai negara tidak memiliki pilihan selain bergabung ke pihak Amerika. Dan, Yang mengatakan, hal itu membuat berbagai negara mulai menyerang Cina demi menghindari konflik dengan Amerika.

Menurut laporan Channel News Asia, Amerika terkejut akan respon dari Yang Jiechi tersebut. Saking terkejutnya, Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken sampai meminta para wartawan di ruang pertemuan untuk bertahan dan mendengarkan balasan dari Amerika.

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr., bertemu di Manila, Filipina 16 Januari 2021.[Francis Malasig / Pool via REUTERS]

Penasihat Keamanan Nasional Amerika Jake Sullivan membalas pernyataan Yang dengan berkata bahwa apa yang dicari Amerika bukanlah konflik dari Cina. Konflik, menurutnya, hanya akan berujung pada ketidakstabilan global. Walau begitu, ia memastikan bahwa Amerika akan selalu melindungi sekutu-sekutunya dan mempertahankan prinsip-prinsip yang mereka wakili.

"Dan kami akan selalu menegakkan prinsip-prinsip kami untuk warga kami dan kawan-kawan kami," ujar Sullivan menegaskan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak awal, berbagai pihak memprediksi pertemuan antara Amerika dan Cina di Alsaka akan berlangsung alot. Hal itu mempertimbangkan banyaknya isu di mana kedua negara berbeda sikap dan pandangan. Salah satu yang terbaru adalah soal perubahan sistem elektoral di Hong Kong yang diubah Cina untuk memastikan pos pemerintah diisi loyalisnya.

Hal itu diperburuk dengan langkah Amerika memberikan sanksi ke Cina sehari sebelum pertemuan mereka digelar. Dikutip dari Channel Newsia, sebanyak 24 pejabat Cina dan Hong Kong dikenai sanksi karena mengesahkan perubahan sistem elektoral.

Adapun pertanda komunikasi berlangsung alot sudah terlihat ketika Cina membalas pernyataan Blinken. Cina melanggar protokol dengan menyampaikan balasan sepanjang 15 menit. Mengacu pada protokol yang berlaku, Cina hany boleh menyampaikan pidato pembuka dan balasan selama dua menit.

"Kami memprediksi komunikasi di antara keduanya akan cukup sulit," ujar pejabat senior Amerika yang enggan disebutkan namanya.

Adapun pertemuan antara Cina dan Amerika akan berlangsung dua hari hingga hari ini waktu setempat. Menurut pernyataan Pemerintah Amerika, pertemuan terkait akan membahas banyak hal mulai dari nasib Muslim Uighur di Xinjiang, serangan siber ke Amerika, perubahan sistem elektoral di Hong Kong, status kedaulatan Taiwan, serta konflik di Indo-Pasifik.

Baca juga: Sehari Sebelum Pertemuan Bilateral, Amerika Beri Sanksi ke Hong Kong dan Cina

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Sudah Temui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair, Fokus Bahas Soal IKN

2 jam lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Jokowi Sudah Temui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair, Fokus Bahas Soal IKN

Pekan ini menjadi hari sibuk Jokowi menemui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair. Apa hasil pertemuan bahas IKN itu


5 Poin Pertemuan Prabowo dan Wang Yi

6 jam lalu

Menteri Pertahanan Indonesia dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, menyambut Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat pertemuan mereka di Jakarta, 18 April 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
5 Poin Pertemuan Prabowo dan Wang Yi

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga calon presiden tepilih telah bertemu Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

22 jam lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

1 hari lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

1 hari lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 11 Juli 2022. Sumber: Biro Setpres
6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

2 hari lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

2 hari lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.


Menlu Cina Wang Yi Bertemu Prabowo setelah Bicara dengan Jokowi

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
Menlu Cina Wang Yi Bertemu Prabowo setelah Bicara dengan Jokowi

Menlu Cina Wang Yi bakal bicara dengan Prabowo, yang saat ini berstatus Presiden terpilih, di tengah rencana penguatan kerja sama ekonomi antara Cina dan Indonesia.