TEMPO.CO, Jakarta - Jerman, Prancis, Belanda, dan negara-negara Eropa lain mengumumkan pada Kamis akan melanjutkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca, setelah badan obat-obatan Inggris dan Uni Eropa menyimpulkan vaksin AstraZeneca aman.
Pengawas obat-obatan UE, European Medicines Agency (EMA), mengatakan pada Kamis bahwa mereka masih yakin manfaat vaksin Covid-19 dari AstraZeneca lebih besar daripada risikonya, setelah penyelidikan terhadap kasus pembekuan darah usai disuntik AstraZeneca, yang kemudian mendorong belasan negara menangguhkan penggunaannya.
Sebagian besar negara mengatakan mereka menunggu lampu hijau EMA sebelum melanjutkan peluncuran, tetapi muncul kekhawatiran tentang dampak penangguhan vaksin di seluruh benua Eropa.
Kesimpulan dari European Medicines Agency (EMA) setelah penyelidikan terhadap 30 kasus kelainan darah yang tidak biasa adalah manfaat vaksin dalam melindungi orang dari kematian atau rawat inap terkait virus corona lebih besar daripada kemungkinan risikonya, meskipun dikatakan ada kaitan antara pembekuan darah di otak dan suntikan vaksin tidak bisa dikesampingkan secara definitif.
"Ini adalah vaksin yang aman dan efektif," kata direktur EMA Emer Cooke mengatakan dalam sebuah pengarahan, dikutip dari Reuters, 19 Maret 2021.
"Jika saya masuk daftar penerima AstraZeneca, saya siap divaksinasi besok," ujar Cooke.
"AstraZeneca menunjukkan bahwa setidaknya memiliki 60% tingkat kemanjuran dalam uji klinis dan pencegahan penyakit virus corona, dan sebenarnya bukti dunia nyata menunjukkan bahwa keefektifan bisa lebih tinggi dari itu."
Seorang perawat mengisi jarum suntik dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca di pusat perawatan kesehatan di Seoul pada 26 Februari 2021, ketika Korea Selatan memulai program vaksinasi virus corona. [Jung Yeon-je / Pool melalui REUTERS]
Beberapa jam setelah pernyataan EMA, Jerman mengatakan akan melanjutkan pemberian vaksin AstraZeneca mulai Jumat pagi. Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan menangguhkan vaksin karena kehati-hatian adalah tindakan yang tepat "sampai pengelompokan jenis trombosis yang sangat langka ini diperiksa."
Prancis juga mengatakan akan melanjutkan penggunaan vaksin, dengan Perdana Menteri Jean Castex mengatakan dia akan menerima suntikan AstraZeneca pada Jumat sore.
Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan Italia akan melakukan hal yang sama, dan prioritas pemerintahnya tetap, yakni untuk memvaksinasi sebanyak mungkin orang dengan waktu secepat mungkin.
Baca juga: WHO Rekomendasikan Vaksinasi Covid-19 dengan AstraZeneca Dilanjutkan
Spanyol mengatakan sedang mengevaluasi kemungkinan dimulainya kembali, sementara Siprus, Latvia dan Lithuania mengatakan mereka akan memulai kembali pemberian vaksin AstraZeneca. Belanda juga akan melanjutkan vaksinasi dengan AstraZeneca, CNN melaporkan.
Banyak pemerintah mengatakan keputusan untuk menghentikan vaksinasi adalah karena kehati-hatian. Tetapi para ahli telah memperingatkan campur tangan politik dapat merusak kepercayaan publik terhadap vaksinasi karena pemerintah berjuang untuk menjinakkan varian virus Covid-19 yang lebih menular.
"Kami percaya bahwa, setelah keputusan hati-hati dari regulator, vaksinasi dapat dilanjutkan kembali di seluruh Eropa," kata Direktur Medis AstraZeneca Ann Taylor.
REUTERS | CNN