TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan akses vaksin Covid-19 yang adil adalah kunci mengalahkan pandemi virus corona, katanya pada Rabu dalam pertemuan virtual COVAX AMC Engagement Group (AMC EG).
COVAX AMC EG merupakan forum antara negara AMC dengan negara-negara donor untuk pengadaan dan distribusi vaksin bagi negara AMC. COVAX Facility menargetkan pengadaan vaksin bagi 20% dari populasi setiap negara AMC dan mendukung kesiapan negara AMC untuk melakukan rencana vaksinasi nasional.
"Sejak pertemuan yang lalu, kita menyaksikan perkembangan yang signifikan di mana program vaksinasi telah dimulai setidaknya di 131 negara dan Covax telah mengirim lebih dari 28.3 juta ke lebih dari 46 negara. Semua ini memberikan harapan. Mari kita terus bekerja sama untuk menjaga momentum ini," ujar Menlu Retno dalam pernyataan tertulis di situs Kemenlu RI, 18 Maret 2021.
Menlu Retno mengatakan sejak pertemuan terakhir dengan Menteri Kesehatan Ethiopia Lia Tadesse dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada Karina Gould, progres distribusi vaksin dengan skema COVAX berlangsung positif.
Fasilitas COVAX telah memobilisasi dana USD 6,3 miliar (Rp 90,7 triliun) dan telah melakukan kesepakatan dengan pembuat vaksin sebanyak 2,3 miliar dosis hingga tahun 2021, menurut hasil pertemuan yang disampaikan CEO, para pakar dari GAVI, dan WHO.
Karyawan membongkar muat "envirotainer" berisi vaksin COVID-19 AstraZeneca saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin, 8 Maret 2021. Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca bagian awal dari batch pertama skema kerja sama global untuk vaksin dan imunisasi (GAVI) COVAX Facility tiba di Bio Farma yang selanjutnya akan diproses dan didistribusikan guna mempercepat target vaksinasi yang merata ke seluruh penduduk Indonesia. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Pertemuan COVAX hari Rabu juga membahas proteksi alokasi vaksin dan waktu pengiriman selanjutnya bagi negara AMC hingga akhir tahun 2021.
Dalam pertemuan itu, WHO mengatakan hasil riset terakhir menunjukkan varian baru Covid-19 juga tidak berdampak negatif terhadap keampuhan vaksin yang dikirim melalui COVAX.
Menyikapi larangan vaksin AstraZeneca/Oxford oleh sejumlah negara, WHO mengatakan manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar daripada risiko, dan merekomendasikan vaksinasi dengan AstraZeneca dapat dilanjutkan.
Baca juga: Menlu Retno Marsudi Minta Nasionalisme Vaksin Dihentikan
Untuk mengamankan suplai vaksin COVAX Facility, kampanye untuk mendapat pendanaan akan terus dilakukan, termasuk di beberapa pertemuan internasional seperti G-7, G-20 SMU PBB, dan pertemuan internasional lainnya.
Partisipasi Indonesia pada COVAX Facility sangat penting, salah satunya karena berkontribusi dalam upaya pemenuhan target vaksinasi Indonesia bagi 181,5 juta orang pada Maret 2022.
Indonesia hingga saat ini telah menerima sebanyak 1.113.600 dosis vaksin AstraZeneca dari COVAX Facility, yang merupakan bagian dari alokasi putaran pertama pengiriman vaksin AstraZeneca dari skema Covax Facility.
Pada alokasi putaran pertama COVAX, Indonesia akan memperoleh 11.704.800 juta dosis vaksin AstraZeneca yang akan dikirimkan secara bertahap hingga Mei 2021.