TEMPO.CO, - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris melakukan debutnya hadir di rapat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Selasa. Dalam pidatonya, dia menyinggung soal kesetaraan gender.
Kamala Harris mengatakan demokrasi pada dasarnya bergantung pada pemberdayaan perempuan. Ia menilai demokrasi di seluruh dunia kini dalam tekanan besar.
“Demokrasi membutuhkan kewaspadaan terus menerus, perbaikan terus menerus. Ini adalah pekerjaan yang sedang berjalan. Dan hari ini, kita tahu bahwa demokrasi semakin tertekan," kata Kamala Harris dalam sebuah pernyataan video kepada Komisi ke-65 tentang Status Wanita dikutip dari Reuters, Rabu, 17 Maret 2021.
“Status demokrasi juga sangat bergantung pada pemberdayaan perempuan. Bukan hanya karena pengucilan perempuan dalam pengambilan keputusan merupakan penanda demokrasi yang cacat, tetapi karena partisipasi perempuan memperkuat demokrasi," ucap dia.
Sebelumnya di bawah pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump, Amerika Serikat mendorong PBB menentang promosi hak dan kesehatan seksual serta reproduksi perempuan. Trump saat itu menganggap hal ini sebagai kode untuk aborsi.
Kamala Harris mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden akan merevitalisasi kemitraan Washington dengan UN Women - badan PBB yang didedikasikan untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Baca juga: Pelantikan, Kamala Harris Gunakan 2 Kitab Injil Penuh Makna
Sumber: REUTERS