TEMPO.CO, - Kelompok bersenjata di Nigeria menyerang desa dan mencegat iring-iringan warga yang baru kembali dari pasar hingga menyebabkan 58 orang tewas pada Senin kemarin.
Serangan ini terjadi di wilayah Tillabery, yang dekat perbatasan dengan Mali dan Burkina Faso. Serangan mematikan oleh militan yang memiliki hubungan dengan ISIS dan Al-Qaeda semakin sering terjadi di wilayah ini.
Para penyerang diduga mencegat empat kendaraan yang mengangkut penumpang dari pasar mingguan ke desa Chinagoder dan Darey Dey. "Orang-orang ini kemudian dengan berani dan kejam melanjutkan untuk melaksanakan eksekusi penumpang yang ditargetkan. Di desa Darey Dey, mereka membunuh orang dan membakar lumbung," kata pemerintah Nigeria dikutip dari Reuters, Rabu, 17 Maret 2021.
Sebelumnya kelompok yang dicurigai telah membunuh 100 warga sipil pada 2 Januari dalam serangan di dua desa di Tillabery. Ini merupakan satu serangan paling mematikan dalam sejarah Nigeria.
Kekerasan adalah bagian dari krisis keamanan yang lebih luas di wilayah Sahel Afrika Barat. Banyak serangan militan terkonsentrasi di mana perbatasan Nigeria, Mali dan Burkina Faso bertemu, sebuah zona yang menjadi sasaran berat satuan tugas anti-militan Prancis berkekuatan 5 ribu orang.
Nigeria dan tetangganya juga mengalami pembunuhan balas dendam antara komunitas etnis yang bersaing, yang dipicu oleh kekerasan militan dan persaingan untuk mendapatkan sumber daya yang langka.
Baca juga: 317 Siswi Sekolah di Nigeria Diculik Kelompok Bersenjata
Sumber: REUTERS