Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kementerian Pendidikan Afganistan Tolak Larangan Menyanyi Siswi

image-gnews
Siswa perempuan Afganistan Kelas 11 menghadiri kelas di SMA Zarghona di Kabul, Afganistan, 15 Agustus 2015. [REUTERS / Omar Sobhani]
Siswa perempuan Afganistan Kelas 11 menghadiri kelas di SMA Zarghona di Kabul, Afganistan, 15 Agustus 2015. [REUTERS / Omar Sobhani]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Larangan menyanyi untuk siswi Afganistan pekan lalu menarik protes di kalangan perempuan Afganistan, dengan mengunggah video diri mereka bernyanyi di media sosial.

Kementerian pendidikan Afganistan melarang perempuan berusia 12 tahun ke atas menyanyi di depan publik, termasuk paduan suara siswi sekolah yang biasanya tampil rutin dalam acara resmi Afganistan.

Perintah tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa pejabat pendidikan melakukan Talibanisasi di Afganistan, menandai kembalinya era ketika kelompok bersenjata Taliban melarang partisipasi perempuan di hampir semua bagian aktivitas publik.

Para pengguna media sosial menggunakan tagar #IAmMySong untuk memprotes larangan bernyanyi.

"Di Afganistan hari ini, Kementerian Pendidikan mencekik suara gadis-gadis kecil kami dengan melarang mereka menyanyi," cuit Shamila Kohestani di Twitter, mantan kapten tim nasional sepak bola perempuan Afganistan, dikutip dari Al Jazeera, 16 Maret 2021.

"Mereka benar-benar mengajari gadis-gadis bahwa mereka tidak memiliki suara. #IAmMySong."

"Saya merasa Taliban kembali lagi," kata pengguna Facebook Tayeb Safa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Afghanistan Larang Siswi Berusia di Atas 12 Tahun Menyanyi di Acara Publik

Pada Senin Kementerian Pendidikan Afganistan pada Senin mencabut dekrit larangan bernyanyi, membalikkan keputusan sebelumnya, setelah kritik tajam di dalam dan luar negeri.

"Surat yang dikeluarkan baru-baru ini oleh departemen pendidikan kota Kabul tidak mencerminkan sikap dan kebijakan resmi Kementerian Pendidikan," Najiba Aryan, juru bicara kementerian, dikutip dari Arab News.

"Kementerian Pendidikan sedang mengkaji masalah tersebut, akan membagikan temuannya dan jika perlu, juga akan mengambil tindakan disipliner," katanya.

Keputusan larangan menyanyi terungkap setelah pada 10 Maret ketika bocoran surat dari Ahmad Zamir Kawara, direktur pendidikan Kabul, yang meminta semua sekolah negeri dan swasta Afganistan untuk melarang siswi sekolah berusia 12 tahun ke atas tampil di paduan suara musik dalam upacara dan program publik apa pun.

AL JAZEERA | ARAB NEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

1 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

1 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024


Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

8 hari lalu

Siswa Sekolah Dasar Islam Excellent Plus Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, mengenakan pakaian adat untuk seragam sekolah. Foto: SF Islam Excellent Plus/Istimewa
Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

Salah satu daerah yang menerapkan kebijakan Permendikbud Ristek soal pakaian adat sebagai seragam sekolah pada waktu tertentu adalah Bukittinggi.


20 Persen Sekolah Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Lakukan Ini

13 hari lalu

Suasana ruang kelas di Jakarta pada Selasa (21 Maret 2023). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah membuka pendaftaran bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2023-2024. (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)
20 Persen Sekolah Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Lakukan Ini

Untuk mendorong sekolah menerapkan kurikulum merdeka, Kemendikbudristek membuat sejumlah program.


Seniman Ingin Dana Abadi Kebudayaan Dipertahankan

46 hari lalu

Seniman Ingin Dana Abadi Kebudayaan Dipertahankan

Muncul selentingan pemerintah yang baru berniat memindahkan Dana Abadi Kebudayaan untuk urusan lainnya.


Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

46 hari lalu

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

Sejumlah gagasan yang disampaikan Puan diadopsi pada joint statement di KTT Ketua Parlemen Perempuan.


International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

47 hari lalu

Salah satu turunan tuntutan utama aksi International Women's Day Jogja 2024 berupa akses pendampingan bagi korban kekerasan difabel, pada Jumat 8 Maret 2024. TEMPO/Rachel Farahdiba R
International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"


Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

49 hari lalu

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi memeriksa sebuah bangunan saat mencari militan ISIS saat bentrokan di luar penjara di Hasaka, Suriah 22 Januari 2022. Militan ISIS meledakkan bom mobil di dekat gerbang penjara yang membantu puluhan narapidana melarikan diri ke distrik Ghweiran al-Hasaka. North Press Agency Digital/Handout via REUTERS
Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah


Makan Siang Gratis Bersumber dari Dana BOS, Tanggapan Kementerian Pendidikan hingga Organisasi Guru

49 hari lalu

SMP Negeri 2 Curug, Tangerang melakukan persiapan simulasi program makan siang gratis. Agenda simulasi dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Makan Siang Gratis Bersumber dari Dana BOS, Tanggapan Kementerian Pendidikan hingga Organisasi Guru

FSGI menolak pendanaan makan siang gratis yang diusulkan menggunakan Dana BOS


15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

53 hari lalu

Kendaraan yang tertutup salju di jalan, menyusul badai musim dingin yang melanda wilayah tersebut, di Buffalo, New York, AS 25 Desember 2022. New York mengalami badai salju terburuk dalam 45 tahun yang membuat pengendara terdampar di dalam mobil dan menewaskan sedikitnya 13 orang. Instagram/Jason Murawski Jr/via REUTERS
15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.