TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 59 demonstran Myanmar tewas dan 129 terluka akibat kekerasan yang dilakukan aparat keamanan dalam demonstrasi di seluruh Myanmar pada Ahad, menurut sumber dari tiga wilayah rumah sakit, Myanmar Now melaporkan.
Sementara laporan Reuters pada Selasa mencatat 74 orang tewas dalam demonstrasi Ahad.
Seorang pejabat di rumah sakit umum di Kotapraja Hlaing Tharyar mengatakan pada Senin pagi, 34 orang yang telah dibawa ke rumah sakit dinyatakan meninggal dan 40 lainnya telah dirawat dengan luka tembak selama serangan brutal akhir pekan terhadap pengunjuk rasa yang tidak bersenjata, dikutip dari Myanmar Now, 16 Maret 2021.
Menurut seorang pejabat senior di Rumah Sakit Umum Yangon, tujuh dari 56 orang pengunjuk rasa Myanmar yang dibawa ke rumah sakit tersebut dinyatakan meninggal.
Korban berasal dari kota-kota Hlaing Tharyar, Kyimyindaing dan Dagon Selatan.
Baca Juga:
"Tiga orang di antara korban luka berada dalam kondisi kritis. Akan ada lebih banyak korban yang datang dari Shwepyitha dan Hlaing Tharyar," kata pejabat itu kepada Myanmar Now.
Myanmar Now mengatakan masih menunggu informasi lebih lanjut dari rumah sakit Okkalapa Utara dan Insein pada saat laporan ini dirilis.
Petugas kepolisian Myanmar melihat demonstran yang terluka saat bentrokan dengan polisi ketika aksi menentang kudeta militer di Tamwe, Yangon, Myanmar, 14 Maret 2021. Militer Myanmar juga sudah menangkap lebih dari 2000 orang sepanjang kudeta. REUTERS
Sementara itu, RS Thingangyun Sanpya telah menerima sekitar 70 orang luka-luka. Staf medis menyatakan 18 orang tewas, menurut seorang dokter yang berpartisipasi dalam mogok nasional, tetapi turun tangan untuk memberikan perawatan kepada pengunjuk rasa yang terluka.
Baca juga: Korban Tewas Sejak Kudeta Myanmar Tembus 180 Orang
Sementara itu, kelompok advokasi Assistance Association for Political Prisoners (AAPP) pada Selasa mengatakan, 74 orang tewas pada Ahad, termasuk banyak di pinggiran Yangon tempat pabrik-pabrik yang didanai Cina dibakar, Reuters melaporkan.
Pasukan keamanan menembak mati sedikitnya 20 orang pada Senin.
Serangan akhir pekan terhadap pengunjuk rasa menandai tindakan keras paling mematikan oleh angkatan bersenjata junta militer terhadap demonstran Myanmar sejak militer merebut kekuasaan.
MYANMAR NOW | REUTERS