TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI memastikan kondisi WNI di Myanmar, aman. Ada beberapa aksi unjuk rasa, namun tidak ada serangan langsung yang ditujukan kepada WNI di sana.
“Mempertimbangkan situasi terakhir, dipandang belum mendesak dilakukan evakuasi,” demikian keterangan Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI, Selasa, 16 Maret 2021.
Baca juga: Aparat Myanmar Kembali Tembaki Demonstran Sehari Setelah Pembakaran Pabrik Cina
Dalam keterangan itu disebutkan bagi WNI yang tidak memiliki keperluan mendesak di Myanmar diimbau mempertimbangkan untuk pulang ke Indonesia. WNI tersebut bisa kembali ke tanah air melalui relief flight yang masih tersedia yaitu SQ dan Myanmar Airlines. Sejauh ini, ada sekitar 50 WNI yang sudah pulang menggunakan relief flight tersebut.
KBRI Yangon telah menyiapkan Sekolah Indonesia Yangon sebagai lokasi shelter sementara bagi WNI. Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI Yangon juga akan membantu pengurusan charter flight jika memang opsi pulang ke Indonesia menggunakan charter flight ini diminati para WNI.
Kementerian Luar Negeri RI bersama KBRI, meyakinkan akan terus memonitor perkembangan terakhir di Myanmar. Bukan hanya itu, akses hotline untuk membantu WNI juga sudah disediakan.