TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perempuan Denmark berusia 60 tahun yang meninggal karena pembekuan darah setelah menerima vaksin Covid-19 AstraZeneca memiliki gejala yang "sangat tidak biasa", kata Badan Pengawas Obat-obatan Denmark pada Minggu malam.
Perempuan itu dilaporkan memiliki jumlah trombosit dan gumpalan darah yang rendah di pembuluh kecil dan besar, serta pendarahan, dikutip dari Reuters, 15 Maret 2021.
Program vaksinasi Eropa telah mengecewakan dalam dua minggu terakhir oleh laporan penerima inokulasi AstraZeneca menderita pembekuan darah.
Badan Pengawas Obat-obatan Eropa (EMA) mengatakan tidak ada indikasi bahwa kejadian itu disebabkan oleh vaksinasi, pandangan serupa disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia pada Jumat.
AstraZeneca Plc mengatakan pada Minggu bahwa tinjauan data keamanan orang yang divaksinasi dengan vaksin Covid-19 tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko pembekuan darah.
Pada Kamis Kementerian Kesehatan Denmark telah menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh AstraZeneca setelah beberapa kasus pembekuan darah di antara orang-orang yang divaksinasi.
“Penting untuk ditekankan bahwa kami belum mengenyampingkan vaksin AstraZeneca, tetapi kami menundanya," kata direktur Dewan Kesehatan Nasional Denmark Søren Brostrøm, dikutip dari Pharmaceutical Technology.
Baca juga: WHO: Jangan Hentikan Penggunaan Vaksin COVID-19 AstraZeneca
Seseorang didiagnosis dengan pembentukan gumpalan darah di dalam pembuluh darahnya, yang kemudian meninggal 10 hari setelah inokulasi dengan vaksin AstraZeneca, sementara yang lain dirawat di rumah sakit dengan emboli paru setelah divaksinasi.
EMA menyatakan ada dua kasus peristiwa tromboemboli lainnya dari kelompok tersebut. Regulator obat Eropa itu juga mencatat bahwa pada 9 Maret, 22 kasus peristiwa tromboemboli telah dilaporkan di antara tiga juta orang yang divaksinasi dengan vaksin AstraZeneca/Oxford di Wilayah Ekonomi Eropa, yang mencakup 27 negara anggota UE, serta Islandia, Liechtenstein dan Norwegia.
Sejumlah negara Uni Eropa, termasuk Norwegia, Denmark, Belanda, Italia, Australia dan Irlandia, menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 AztraZeneca setelah dugaan kasus pembekuan darah.
REUTERS | PHARMACEUTICAL TECHNOLOGY