Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Myanmar Kritik Cina Lebih Khawatirkan Pabrik Dibanding Situasi Kudeta

image-gnews
Seorang perempuan menunjukkan salam tiga jari selama protes menentang kudeta militer di Naypyitaw, Myanmar, 8 Maret 2021. [REUTERS / Stringer]
Seorang perempuan menunjukkan salam tiga jari selama protes menentang kudeta militer di Naypyitaw, Myanmar, 8 Maret 2021. [REUTERS / Stringer]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan industrial Hlaingthaya menjadi salah satu lokasi berdarah di Myanmar pada Ahad kemarin. Militer Myanmar membunuh 22 orang di sana, menjadikannya sebagai salah satu pembantaian terburuk sepanjang kudeta. Di saat bersamaan, beberapa pabrik garmen dan pupuk milik Cina di sana terbakar.

Alih-alih mengomentari pembantaian yang terjadi, Cina malah mengomentari kebakaran dan kerusuhan yang terjadi di sana. Tepatnya, Cina meminta Pemerintah Myanmar untuk menghentikan aksi kekerasan di Hlaingthaya demi keselamatan aset-aset miliknya. Kabar yang beredar, ada empat pabrik Cina yang terbakar. 

"Cina mendesak Myanmar mengambil langkah lebih lanjut untuk menghentikan segala aksi kekerasan, menghukum pelaku pembakaran berdasarkan regulasi yang berlaku, dan menjamin keselamatan parbik serta karyawan Cina," ujar pernyataan pers Kedubes Cina, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 15 Maret 2021.

Komentar Cina tak ayal mendapat reaksi keras dari warga Myanmar. Mereka mengkritik Cina yang lebih memperhatikan kebakaran pabriknya yang terjadi di Hlaingthaya dibanding pembantaian yang terjadi di sana.

Untuk mengekspresikan kekesalannya, warga Myanmar membombardir laman Facebook Pemerintah Cina dengan komentar negatif. Dan, setiap komentar, disertai dengan ikon emoji tertawa.

"Jika kalian ingin berbisnis di sini, hormati dulu kami warga Myanmar. Berjuanglah Hlaingthaya, kami bangga terhadap kalian," ujar salah satu koordinator protes Myanmar, Ei Thinzar Maung.

Menurut laporan kantor berita Reuters, sentimen anti-Cina memang berkembang sejak kudeta Myanmar berlangsung. Pihak oposisi dari junta militer mempermasalahkan sikap Cina yang cenderung diam dalam menyikapi kudeta Myanmar. Beberapa pihak bahkan beranggapan Cina hendak memanfaatkan situasi di Myanmar untuk memperkuat pengaruhnya di Asia Tenggara.

Sepanjang kudeta Myanmar berlangsung, Cina memang cenderung lebih kalem. Selain tidak menjatuhkan sanksi terhadap Militer Myanmar, Cina juga menganggap apa yang terjadi di sana adalah konflik internal. Bahkan, media-media milik pemerintah di Cina menyebut situasi kudeta Myanmar sebagai "reshuffle kabinet besar-besaran".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sikap Cina tersebut kontras dengan negara-negara Barat. Mereka sudah menjatuhkan sanksi ekonomi dan personal terhadap sejumlah pejabat Militer Myanmar. Amerika bahkan memperkuat sanksinya pekan ini dengan memblokir sejumlah aktivitas dagang yang berkaitan dengan Kementerian Pertahanan Myanmar.

Penasihat dari junta militer Myanmar, Ari Ben-Menashe, membantah anggapan yang beredar tersebut. Ia mengklaim junta Militer Myanmar bukannya merapat ke Cina, tetapi malah mencoba menjauhinya. Sebab, menurut para pejabat Militer Myanmar, pemerintahan sebelumnya terlalu dekat dengan Cina. 

Pernyataan senada muncul dari Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi. Wang Yi mengatakan bahwa Cina tidak pernah tinggal diam akan situasi di Myanmar. Namun, ia juga tidak ingin Cina ikut campur dalam urusan negara lain.

"Cina bersedia untuk menghubungi dan berkomunikasi dengan segala pihak yang terlibat tanpa melanggar kedaulatan mereka. Jadi, kami akanfmengambil peran yang konservatif untuk meredakan ketegangan di sana," ujar Wang Yi pada 7 Maret lalu.

Per berita ini ditulis, wujud komunikasi atau hubungan yang disampaikan Wang Yi tersebut belum terlihat hasil ataupun wujudnya. Sementara itu, situasi Kudeta Myanmar kian memburuk dengan 126 orang terbunuh dan 2150 ditangkap Militer Myanmar karena terlibat dalam gerakan perlawanan.

Baca juga: Korban Jiwa Selama Kudeta Myanmar Capai 120 Orang

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

17 menit lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

22 jam lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

6 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

6 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

11 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

13 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

14 hari lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

Kementerian Luar Negeri sedang bekerja sama dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok menangani kasus lima WNI terjerat online scam.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

20 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

22 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.


Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

23 hari lalu

Seorang pria memegang perangkat rakitan selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Sabtu, 27 Maret 2021. REUTERS / Stringer
Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

Ketua Presidium MER-C berharap Rumah Sakit Indonesia di Rakhine menjadi tempat netral di tengah konflik bersenjata Myanmar.