TEMPO.CO, Jakarta - Kepala bidang strategi vaksin virus corona Filipina, Carlito Galvez, meyakinkan imunisasi vaksin Covid-19 di negaranya sudah sesuai rencana dan jadwal. Pernyataan itu diucapkan untuk menjawab hujan kritik yang menuding proses imunisasi berjalan lambat sehingga menimbulkan waswas pada kenaikan kasus baru Covid-19.
Sebelumnya pada Minggu, 14 Maret 2021, Kementerian Kesehatan Filipina melaporkan ada 4.899 kasus baru positif Covid-19. Jumlah itu mengalami penurunan dibanding sehari sebelumnya yang menembus 5 ribu kasus harian positif Covid-19, dimana ini merupakan kasus harian tertinggi dalam enam bulan.
Secara total di Filipina ada 621.498 kasus positif Covid-19. Angka itu termasuk tinggi di kawasan Asia Tenggara.
Jumlah kematian karena virus corona juga mengalami kenaikan sebanyak 63 orang atau menjadi 12.829 orang.
Mary Mae Dacanay menunjukkan potret perawat dan petugas di garis depan virus Corona dari daun, di rumahnya di Binan, Laguna, Filipina, 1 September 2020. Karya daunnya itu ia jual sekitar Rp 120 ribu per lembarnya atau lebih tergantung kerumitan. REUTERS/Eloisa Lopez
Galvez mengatakan hampir 90 persen dari lebih 1 juta dosis vaksin virus corona yang tiba di Filipina, sudah di distribusikan ke penjuru negara itu.
Baca juga: Virus Corona, 6 Negara Mulai Longgarkan Aturan
“Rencana Pemerintah sesuai jalur dalam hal penerapan program imunisasi vaksin virus corona. kami optimis itu akan mencapai target inokulasi sekitar 70 persen dari total populasi pada tahun ini,” kata Galvez.
Filipina memulai imunisasi massal vaksin virus corona pada 1 Maret 2021 menggunakan 600 ribu dosis vaksin Sinovac yang didonasikan dari Cina. Filipina juga telah menerima sekitar 525.600 dosis vaksin virus corona buatan AstraZeneca melalui program COVAX.
Dengan begitu, total ada 161 juta dosis vaksin virus corona yang sudah diterima Filipina dan akan digunakan untuk imunisasi 50 juta – 70 juta masyarakat Filipina sepanjang tahun ini.
Sumber: Reuters