TEMPO.CO, Jakarta - Peternakan di Jerman menawarkan domba kepada orang-orang yang kesepian selama lockdown Covid-19 untuk dipeluk.
Peternakan domba di dekat Hattingen, di Jerman barat, menawarkan domba kepada mereka yang kesepian karena kehilangan kontak manusia saat pembatasan sosial virus corona. Selain itu, program ini juga untuk mendorong orang-orang agar lebih dekat dengan hewan.
"Kami memiliki domba yang luar biasa di sini yang sangat menyukainya jika mereka mendapat pengunjung," kata Lexa Voss, pelatih pengembangan kepribadian yang memiliki peternakan itu, dikutip dari Reuters, 14 Maret 2021.
"Saya mengizinkan orang untuk mengunjungi domba tanpa pengawasan, dan bersenang-senang bersama mereka di alam dan jauh dari masker dan jarak sosial."
Lexa Voss, pelatih pengembangan kepribadian, memeluk domba Karlotta di peternakan kecilnya, di mana dia mengadakan seminar pelukan domba di Hattingen, dekat Wuppertal, Jerman, 11 Maret 2021. Seminar ini dilakukan saat berlakunya lockdown Covid-19. REUTERS/Wolfgang Rattay
Tetapi pengunjung harus membuat janji terlebih dahulu untuk memeluk domba berbulu lebat di sana. Sesi ini tidak dipungut biaya meskipun pengunjung dimintai donasi untuk peternakan.
Salah satu yang mencobanya adalah Therese Pfeffer, yang menikmati pertemuannya dengan binatang berbulu lebat tersebut.
"Saat ini kami menghindari untuk berdekatan satu sama lain. Kami selalu berada di kejauhan. Sejujurnya, saya selalu berjalan melewati padang rumput domba dan mereka lari. Dan di sini sangat berbeda. Ini sangat bagus," kata Therese.
Pakar kesehatan Jerman Sabtu kemarin memperingatkan pelonggaran lockdown pada paruh April akan mengakibatkan kenaikan infeksi Covid-19 seperti yang dialami pada Natal kemarin.
Institut Robert Koch (RKI) untuk penyakit menular memperkirakan bahwa jumlah kasus yang dilaporkan setiap hari dapat melebihi 30.000 pada minggu ke-14 tahun ini mulai 12 April.
"Ekstrapolasi tren menunjukkan bahwa jumlah kasus dapat diharapkan di atas tingkat Natal mulai minggu ke-14 dan seterusnya," kata RKI dalam laporan situasi saat ini, Reuters melaporkan.
Pada hari Sabtu, jumlah kasus Covid-19 di Jerman naik 12.674 dan jumlah kematian naik 239, dengan jumlah kasus per 100.000 selama tujuh hari melonjak menjadi 76,1 dari 72,4.
Jumlah kematian Jerman akibat virus mencapai 73.301, dengan 2.558.455 infeksi yang dilaporkan.
Frustrasi dengan lockdown yang sedang berlangsung dan lambatnya vaksinasi telah merusak dukungan untuk kaum konservatif Kanselir Angela Merkel. Merkel juga mendapat kecaman atas skandal pengadaan masker yang melibatkan anggota parlemen dari partainya.
Pada Sabtu sekelompok kecil pengunjuk rasa di Berlin juga berdemonstrasi menentang lockdown.
Warga Jerman memprotes kebijakan lockdown yang diberlakukan demi menghentikan penyebaran virus corona. Sumber: Reuters.com
Merkel dan para pemimpin negara bagian menyetujui pelonggaran bertahap pembatasan awal bulan ini bersama dengan "rem darurat", untuk membiarkan pihak berwenang memberlakukan kembali pembatasan jika jumlah kasus naik di atas 100 per 100.000 dalam tiga hari berturut-turut.
Baca juga: Angela Merkel Mau Buka Lockdown Covid-19 Jerman dalam Tiga Tahap
Laporan RKI mengatakan penyebaran cepat di Jerman dari varian virus Covid-19 yang lebih menular yang pertama kali terdeteksi di Inggris, akan menyebabkan jumlah kasus per 100.000 mencapai tingkat antara 200 dan 500 pada pertengahan April.
Para pemimpin Jerman akan bertemu lagi pada 22 Maret untuk membahas apakah pelonggaran lockdown lebih lanjut dimungkinkan.
REUTERS